Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DUBES RI UNTUK KANADA & ICAO : Kita Belum Punya Perjanjian Perdangan Bebas

Kini, Indonesia-Kanada sudah mencatatkan sejumlah kerja sama, kendati masih perlu peningkatan, khususnya di bidang ekonomi.
Ilustrasi - Sejumlah personil Paskhas TNI AU mengikuti gladi bersih Upacara Peringatan ke-71 Hari TNI AU tahun 2017 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (7/4)./Antara-Widodo S. Jusuf
Ilustrasi - Sejumlah personil Paskhas TNI AU mengikuti gladi bersih Upacara Peringatan ke-71 Hari TNI AU tahun 2017 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (7/4)./Antara-Widodo S. Jusuf

Belum Ada Kerja Sama Formal di Bidang Pertahanan

Indonesia dan Kanada memiliki hubungan erat di bidang pertahanan dan keamanan. Apa saja kerja sama yang sudah dijalin di bidang tersebut, khususnya terkait program antiterorisme?

Sejauh ini memang belum ada kerangka kerja sama formal di bidang pertahanan antara TNI dengan Angkatan Bersenjata Kanada. Oleh karena itu, hal ini merupakan salah satu bentuk kerja sama yang perlu dijajaki lebih jauh kemungkinannya.

Kerja sama di bidang latihan militer saat ini juga masih dalam proses pembahasan. Indonesia juga melihat pentingnya untuk meningkatkan kolaborasi Indonesia-Kanada dalam pengiriman pasukan perdamaian PBB, terutama latihan yang terkait dengan operasi kemanusiaan akibat bencana alam.

Indonesia-Kanada selama ini juga telah menjalin kerja sama bilateral dalam rangka menghadapi non-traditional security threats, misalnya kejahatan transnasional dan terorisme. Kanada telah memberikan bantuan finansial yang cukup besar dalam upaya peningkatan kapasitas untuk menghadapi kejahatan-kejahatan tersebut, baik melalui kerangka PBB maupun dalam kerja sama Jakarta Center for Law Enforcement Cooperation [JCLEC].

Selain menjabat sebagai Dubes RI untuk Kanada, Anda juga menjabat sebagai perwakilan Indonesia di ICAO. Bagaimana sebenarnya tugas dan prioritas Anda di ICAO?

Selain bertugas dalam konteks bila­teral, saya juga memiliki tugas utama se­bagai Wakil Tetap RI di ICAO. Tugas utama saya di ICAO adalah meningkat­­kan dan mempertahankan rating ke­se­lamatan penerbangan nasional.

Me­ngingat ICAO bermarkas di Montreal [sekitar 200 km dari Ottawa] tan­tangan utama yang saya hadapi mung­kin adalah jarak kedua kota. Mes­ki­pun demikian, sa­ya tidak meli­hat hal ini se­ba­gai satu hal yang da­pat mengha­lang­i sa­ya untuk me­me­nuhi semua tugas yang saya emban.

Pewawancara : Hafiyyan & Fitri Sartina Dewi

BIODATA 

Nama: Abdul Kadir Jailani

Riwayat Pendidikan:

-          Sarjana Hukum Universitas Airlangga (1992)

-          Sekolah Dinas Luar Negeri Angkatan XIX Deplu (1994)

-          Magister Hukum Universitas Indonesia (1997)

-          MA on European Law and Policy University of Portsmouth (2001)

Riwayat Pekerjaan:

-          Duta Besar RI di Ottawa, Kanada (Sekarang)

-          Konjen RI di New York (2016—2019)

-          Direktur Perjanjian Ekonomi dan Sosial Budaya, Ditjen Hukum dan Perjanjian Internasional (2012-2016)

-          Perwakilan Tetap RI di PBB New York (2007-2010)

-          Perwakilan Tetap RI di PBB Jenewa (2006-2007)

-          Penugasan di KBRI Den Haag (1998-2002)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bisnis Indonesia
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper