Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dipanggil Badan Pengawas Pemilu terkait pemberian amplop ke KH Zubair Muntasor di Pesantren Nurul Cholil, Bangkalan, Madura. Dia diperiksa selama sejam.
Luhut mendatangi ruang pemeriksaan tidak melewati pintu masuk yang sudah ditunggu para awak media. Begitu pun saat selesai klarifikasi.
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja mengatakan bahwa Luhut ditanya sebanyak 23 sampai 24 pertanyaan. Durasi pemeriksaan berlangsung selama sejam.
“Pak luhut sangat kooperatif, bekerjasama dengan Bawaslu dan bersedia dipanggil lagi jika ada keterangan-keterangan yang dibutuhkan lagi oleh Bawaslu,” katanya di Gedung Bawaslu, Jakarta, Kamis (18/4/2019).
Bagja menjelaskan bahwa Luhut saat mengklarifikasi kejadian tersebut bukan dalam hal politik uang. Dia mengklaim juga bukan tim kampanye Jokowi-Amin dan sedang bertugas sebagai pejabat negara.
Baca Juga
“Karena Pak Luhut bukan kampanye, tidak bersama tim sukses. [Luhut] bersama dengan teman-teman kementrian,” jelasnya.
Sejauh ini sudah ada tiga saksi yang diperiksa. Mereka adalah orang yang berada pada kejadian dan pelapor. Kasus ini akan selesai paling lambat minggu depan.
“Kalau dalam ini sudah tinggal beberapa hari lagi. Mungkin 3-5 hari lagi insyaallah selesai,” ucap Bagja.
Luhut sebelumnya dilaporkan Advokat Cinta Tanah Air, Senin (5/4/2019) karena diduga melakukan upaya mencari dukungan.
Dari video yang beredar, dia dengan beberapa orang yang mengenakan baju berwarna putih meminta kepada kiai untuk menyampaikan kepada santri dan seluruh pengikutnya agar datang ke TPS pada 17 April mendatang.
Bukan hanya itu, Luhut juga meminta kepada kiai agar santri dan pengikutnya memutihkan TPS. Setelah perbincangan, Luhut memberikan amplop berwarna putih kepada kiai.