Bisnis.com, JAKARTA - Tersangka kasus dugaan suap proyek PLTU Riau-1, Idrus Marham, telah menggunakan hak pilihnya bersama tahanan lain di TPS 012 Guntur, Rutan K4 KPK, Rabu (27/4/2019).
Usai mencoblos, mantan Sekjen Golkar itu mengataka bahwa pemilu serentak kali ini adalah momentum untuk menentukan nasib masa depan Indonesia.
Dengan menggunakan pakaian serba putih, dia mengaku tak masalah tangannya datang ke TPS dengan tangan terborgol asalkan dapat menyalurkan hak pilihnya.
"Gak ada masalah [tangan terbogol] tapi karena kita ingin menggunakan hak pilih kita, karena hak pilih kita ini adalah meskipun satu suara tapi memiliki arti penting bagi masa depan Indonesia," katanya.
Idrus yang juga pernah mengemban tugas sebagai Menteri Sosial ini tak blak-blakan siapa calon presiden yang dipilihnya kali ini. Adapun saat ini dia tinggal menunggu vonis hakim yang akan dibacakan pekan depan.
Sementara itu, politisi Golkar Bowo Sidik Pangarso juga telah menggunakan hak pilihnya. Bahkan, dia mengacungkan jempolnya ke atas usai mencoblos dan langsung digiring meninggalkan lokasi TPS. Tersangka kasus dugaan suap jasa angkut pupuk itu tak meninggalkan satu kata pun.
TPS 012 Guntur memfasilitasi 63 tahanan yang berasal dari sejumlah rutan baik di rutan cabang K4 KPK, rutan C1 KPK, dan KPK rutan Pomdam Jaya guntur.
Proses pemungutan suara terhadap para tersangka KPK sesuai dengan aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Fasilitas tersebut berlaku bagi tahanan pemegang KTP Jakarta dan daerah lain.