Bisnis.com, JAKARTA - Hari ini penentuan siapa yang bakal memimpin Indonesia dalam lima tahun ke depan ditentukan di bilik-bilik suara. Masyarakat akan menentukan siapa yang berhak memimpin Indonesia dalam lima tahun ke depan. Apakah Jokowi lagi atau giliran Prabowo?
Kedua kubu optimistis akan memenangkan suara terbanyak. Prabowo misalnya menyebut angka 63 persen, Jokowi sejak kampanye terbuka sudah memasang target raihan suara di sejumah wilayah termasuk wilayah yang tadinya dikuasai kubu Prabowo seperti di Jawa Barat.
Untuk mengetahui perkiraan siapa yang akan menjadi Pemimpin Bangsa dalam lima tahun ke depan, Bisnis Indonesia Grup bekerja sama dengan sejumlah lembaga survei menggelar Quick Count Pilpres 2019.
Berdasarkan data quick count hingga pukul 22.30 WIB, Prabowo-Sandi unggul di Pulau Sumatra dengan perolehan suara 57,37 persen, sedangkan Jokowi-Amin meraih 42,63 Persen.
Angka itu diperoleh dari data Indikator Politik Indonesia untuk Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD), Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, dan Kepulauan Riau.
Angka didapatkan dengan mengambil rata-rata persentase perolehan suara kedua pasangan di pulau Sumatra.
Prabowo-Sandi unggul telak di NAD dan Sumatra Barat. Di NAD Prabowo Sandi meraih 84,67%, sedangkan Jokowi-Amin 15,33%.
Sementara itu di Sumatra Barat Prabowo Sandi meraih 83,83%, sedangkan Jokowi-Amin 16,17%
PROPINSI | JOKOWI - MA’RUF | PRABOWO - SANDI |
ACEH | 15.33% | 84.67% |
SUMATERA UTARA | 49.03% | 50.97% |
SUMATERA BARAT | 16.17% | 83.83% |
RIAU | 40.56% | 59.44% |
JAMBI | 36.78% | 63.22% |
SUMATERA SELATAN | 38.82% | 61.18% |
BENGKULU | 52.63% | 47.37% |
LAMPUNG | 60.27% | 39.73% |
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG | 69.54% | 30.46% |
KEPULAUAN RIAU | 47.13% | 52.87% |
RERATA | 57.37% | 42.63% |
Data Indikator Politik Indonesia
-Jokowi-Ma'ruf Amin 53,92%
-Prabowo-Sandi 46,08%
Data Charta Politika
- Jokowi-Ma'ruf Amin 54,43%
- Prabowo-Sandi 45,57%
Data Poltracking
- Jokowi-Ma'ruf Amin 55,21%
- Prabowo-Sandi 44,79%
Hingga pukul 20.33 pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin masih mengungguli pasangan Prabowo-Sandiaga Uno. Berikut rinciannya:
- Indikator Politik Indonesia
- Data masuk 89.31 persen
- Jokowi - Ma’ruf Amin 54.07 persen
- Prabowo - Sandi 45.93 persen
- Charta Politika
- Data masuk 95.35 persen
- Jokowi - Ma’ruf Amin 54.43 persen
- Prabowo - Sandi 45.57 persen
- Poltracking Indonesia
- Data masuk 95.55 persen
- Jokowi - Ma’ruf Amin 55.19 persen
- Prabowo - Sandi 44.81 persen
Perolehan suara Pilpres 2019 pukul 20.07 WIB:
-Indikator Politik Indonesia: Jokowi-Ma'ruf Amin 54,07%, Prabowo-Sandi 45,93%
- Charta Politika: Jokowi-Ma'ruf Amin 54,51%, Prabowo-Sandi 45,49%
- Poltracking: Jokowi-Ma'ruf Amin 55,18%, Prabowo-Sandi 44,89%
Hingga pukul 18.43 jumlah data masuk di tiga lembaga survei yakni Indikator Politik Indonesia, Charta Politika, dan Poltracking Indonesia berkisar antara 86 persen hingga 91 persen.
Indikator mencatat saat data masuk 86.36 persen, Jokowi - Ma'ruf Amin meraih 54.07 persen suara, sedangkan Prabowo - Sandi meraih 45.93 persen suara.
Charta Politika mencatat saat data masuk 91.95 persen, Jokowi - Ma’ruf Amin meraih 54.33 persen suara, Prabowo - Sandi meraih 45.67 persen suara.
Poltracking mencatat saat data masuk 91.15 persen, Jokowi - Ma’ruf Amin meraih 54.99 persen suara, Prabowo - Sandi meraih 45.01 persen suara.
Tiga lembaga survei yakni Indikator Politik Indonesia, Charta Politika, dan Poltracking Indonesia hingga pukul 17.56 WIB masih mencatat keunggulan sementara pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Hingga data masuk 82.09 persen, Indikator mencatat Jokowi-Ma'ruf Amin meraih 54.31 persen suara, Prabowo-Sandi meraih 45.69 persen.
Charta Politika hingga data masuk 89.25 persen mencatat Jokowi-Ma'ruf Amin meraih 54.41 persen suara, Prabowo-Sandi 45.59 persen suara.
Poltrackhing Indonesia hingga data masuk 88.35 persen mencatat Jokowi-Ma'ruf Amin meraih 54.93 persen suara, Prabowo-Sandi meraih 45.07 persen suara.
Sampai pukul 17.10 tiga lembaga survei yaiti Indikator Politik Indonesia, Charta Politika, dan Poltracking Indonesia mencatat keunggulan sementara pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin atas Prabowo-Sandi,
Hingga data masuk 76.48% Indikator mencatat Jokowi - Ma’ruf Amin meraih 54.40 persen suara, Prabowo – Sandi 45.60 persen suara.
Charta Politiika hingga data masuk 83.9 persen mencatat Jokowi - Ma’ruf Amin meraih 54.32 persen suara, Prabowo – Sandi 45.68 persen suara.
Poltracking hingga data masuk 76.65 persen mencatat Jokowi-Amin meraih 54.80 persen suara, Prabowo – Sandi 45.20 persen suara.
Dominasi suara dukungan diraih pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dari Pulau Papua. Dua provinsi yakni Papua dan Papua Barat memberikan dukungan terbanyak untuk paslon nomor urut 01 ini.
Berdasar data Indikator Politik Indonesia, Jokowi-Amin di Papua Barat meraih 69.06 persen suara, Prabowo-Sandi 30.94 persen, saat data masuk 40.00 persen, partisipan 86.74 persen.
Di Papua Jokowi-Amin meraih 75.71 persen, Prabowo-Sandi 24.29 persen, saat data masuk 42.42 persen, partisipan 93.02 persen.
Data Indikator Politik Indonesia menunjukkan di Gorontalo Jokowi-Amin meraih 48.87 persen suara, Prabowo-Sandi 51.13 persen, saat data masuk 66.67 persen, dengan angka partisipan 88.50 persen.
Di Sulawesi Barat Jokowi-Amin meriah 67.15 persen, Prabowo-Sandi 32.85 persen, saat data masuk 50.00 persen, partisipan 87.48 persen.
Di Maluku Jokowi-Amin meraih 52.42 persen, Prabowo-Sandi 47.58 persen, saat data masuk 60.00 persen, partisipan 74.89 persen.
Di Maluku Utara Jokowi-Amin meraih 45.45 persen, Prabowo-Sandi 54.55 persen. saat data masuk 50.00 persen, partisipan 80.11 persen.
Untuk sementara, berdasar data Indikator Politik Indonesia Jokowi-Amin meraih dukungan terbanyak di Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah. Sementara Prabowo-Sandi dominan di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggaran
Di Sulawesi Utara Jokowi-Amin meraih 81.86 persen suara, Prabowo-Sandi 18.14 persen, saat data masuk 65.52 persen, partisipan 82.83 persen.
Di Sulawesi Tengah Jokowi-Amin meraih 51.81 persen, Prabowo-Sandi 48.19 persen, saat data masuk 70.59 persen, partisipan 86.06 persen.
Di Sulawesi Selatan Jokowi-Amin meraih 43.32 persen, Prabowo-Sandi 56.68 persen, saat data masuk 71.43 persen, dengan partisipan 83.76 persen.
Di Sulawesi Tenggara Jokowi-Amin meraih 29.20 persen, Prabowo-Sandi 70.80 persen, saat data masuk 51.72 persen, tingkat partisipan 90.33 persen.
Raihan suara di Pulau Kalimantan menunjukkan Jokowi-Amin menguasai 3 provinsi, Prabowo-Sandi meraih dukungan terbanyak di dua provinsi lainnya.
Survei Indikator Politik Indonesia untuk sementara menujukkan di Kalimantan Barat Jokowi-Amin meraih 44.03 persen, Prabowo-Sandi 55.97 persen, saat data masuk 59.02 persen, partisipan 83.47 persen.
Di Kalimantan Tengah Jokowi-Amin meraih 58.01 persen, Prabowo-Sandi 41.99 persen, saat data masuk 36.67 persen, partisipan 72.43 persen.
Di Kalimantan Selatan Jokowi-Amin meraih 26.55 persen, Prabowo-Sandi 73.45 persen, saat data masuk 40.82 persen, partisipan 81.32 persen.
Di Kalimantan Timur Jokowi-Amin meraih 57.54 persen, Prabowo-Sandi 42.46 persen, saat data masuk 77.50 persen, partisipan 83.70 persen.
Di Kalimantan Utara Jokowi-Amin meraih 59.97 persen, Prabowo-Sandi 40.03 persen, saat data masuk 87.50 persen, partisipan 77.53 persen.
Data Indikator Politik Indonesia sementara menunjukkan dominasi Jokowi-Amin di Bali dan NTT. Sebaliknya, Prabowo-Sandi berjaya di Banten dan NTB.
Di Banten, Jokowi-Amin meraih 35.31 persen, Prabowo-Sandi 64.69 persen, saat data masuk 69.11 persen, tingkat partisipan 85.56 persen.
Di Bali Jokowi-Amin meraih 92.63 persen, Prabowo-Sandi 7.37 persen, saat data masuk 69.57 persen, partisipan 84.57 persen,
Di Nusa Tenggara Barat Jokowi-Amin meraih 29.92 persen, Prabowo-Sandi 70.08 persen, saat data masuk 81.36 persen, tingkat partisipan 87.57 persen.
Di Nusa Tenggara Timur Jokowi-Amin meraih 82.22 persen suara, Prabowo-Sandi 17.78 persen, saat data masuk 55.36 persen, partisipan 88.89 persen.
Untuk sementara berdasar data Indikator Politik Indonesia, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur didominasi pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Di Jawa Tengah Jokowi-Amin meraih 77.53 persen suara, Prabowo- Sandi 22.47 persen, saat data masuk 77.62 persen, partisipan 82.21 persen.
Di Yogyakarta Jokowi-Amin meraih 70.76 persen, Prabowo-Sandi 29.24 persen, saat data masuk 79.55 persen, partisipan 89.01 persen.
Di Jawa Timur Jokowi-Amin meraih 65.77 persen, Prabowo-Sandi 34.23 persen, saat data masuk 62.24 persen, partisipan 83.03 persen.
Dat Indikator Politik Indonesia untuk sementara menunjukkan Jokowi-Amin menang tipis di DKI, namun Prabowo-Sandi berkuasa di Kepri dan Jabar.
Di Kepulauan Riau, Jokowi-Amin meraih 47.72 persen suara, Prabowo-Sandi 52.28 persen, saat data masuk 45.00 persen, partisipan 83.30 persen.
Di DKI Jakarta Jokowi-Amin meraih 50.44 persen, Prabowo-Sandi 49.56 persen, saat data masuk 69.16 persen, partisipan 84.19 persen.
Di Jawa Barat Jokowi-Amin meraih 40.63 persen, Prabowo-Sandi 59.37 persen, saat data masuk 79.65 persen, partisipan 84.29 persen.
Rekap Quick count pukul 16.15:
Indikator Politik Indonesia Jokowi-Amin 54,94% Prabowo-Sandi 45,06%
Charta Politika Jokowi-Amin 54,74% Prabowo-Sandi 45,26%
Poltracking Jokowi-Amin 55,11% Prabowo-Sandi 44,89%
Berdasar data Indikator Politik Indonesia, untuk sementara Prabowo-Sandi menguasai Bengkulu, namun Lampung dan Kepulauan Bangka Belitung milik Jokowi-Amin.
Di Bengkulu, Jokowi-Amin meraih 48.07 persen suara, Prabowo-Sandi 51.93 persen, saat data masuk 43.48 persen dengan tingkat partisipan 88.85 persen.
Di Lampung, Jokowi-Amin meraih 59.98 persen, Prabowo-Sandi 40.02 persen, saat data masuk 76.29 persen dengan partisipan 83.87 persen.
Di Kepulauawan Bangka Belitung Jokowi-Amin meraih 71.44 persen, Prabowo-Sandi 28.56 persen, saat data masuk 57.14 persen, dengan tingkat partisipan 91.12 persen.
Dominasi pasangan Prabowo-Sandiaga Uno juga tampak di wilayah Riau, Jambi, dan Sumatra Selatan.
Indikator Politik Indonesia mencatat di Riau Jokowi-Amin meraih 41.53 persen suara, Prabowo-Sandi 58.47 persen, saat data masuk mencapai 47.69 persen, dengan angka partisipan 87.12 persen.
Di Jambi, Jokowi-Amin meraih 39.32 persen suara, Prabowo-Sandi meraih 60.68 persen, saat data masuk 66.67 persen dengan tingkat partisipan 87.37 persen.
Di Sumatra Selatan, Jokowi-Amin meraih 41.71 persen, Prabowo-Sandi 58.29 persen, saat data masuk 55.32 persen dengan tingkat partisipan 85.68 persen.
Rekap Quick count pukul 15.45:
Indikator Politik Indonesia Jokowi-Amin 55,32% Prabowo-Sandi 44,68%
Charta Politika Jokowi-Amin 54,9% Prabowo-Sandi 45,1%
Poltracking Jokowi-Amin 55,92% Prabowo-Sandi 44,08%
Indikator Politik Indonesia merekapitulasi pasangan Jokowi-Amin meraih 55,4 persen, Prabowo-Sandi 44,6 persen pukul 15.24 WIB.
Hingga suara masuk sebanyak 60.10 persen, Jokowi-Amin meraih 55,92 persen suara, sedangkan Prabowo-Sandi meraih 44,08 suara. Demikian hitung cepat yang dipantau dari TVOne.
Data Poltracking pukul 15.11 WIB menyebutkan pasangan Jokowidodo-Ma'ruf Amin (Jokowi Amin) meraih 56,44 Persen, pasangan Prabowo Subiantoro-Sandiaga Uno (Prabowo-Sandi) 43,56 Persen.
Bisnis Indonesia bekerja sama dengan tiga lembaga survei untuk quick count Pemilu 2019, yaitu Indikator Politik Indonesia,Charta Polotika, dan Poltracking.
Direktur Riset Charta Politika Muslimin memperkirakan hasil rekapitulasi yang baru dibolehkan dipublikasikan mulai pukul 15.00 akan menampilkan sekitar 50 persen dari total sampel.
"Mungkin data yang masuk jam 15.00 WIB sudah 50 persen ke atas. Maka begitu muncul di publik, data sudah 50 persen lebih, tidak dari nol persen. Disitu lah kehilangan seninya, rasa penasarannya menyaksikan detik per detik dari nol persen hilang," ucapnya, seperti dilaporkan Antara, Selasa (16/4/2019).
Dalam Quick Count Pilpres 2019 dan Pemilu 2019, Charta Polotika menggunakan sampling dari 2.000 TPS. Sementara itu Indikator Politik Indonesia menggunakan sampling 3.000 TPS, sedangkan Poltracking 2.000 TPS.
Sekaitan keputusan MK yang menolak uji materi aturan penayangan hitung cepat atau quick count, maka data yang nanti tayang atau muncul tidak lagi dari nol persen sampel.
Direktur Riset Charta Politika Muslimin memperkirakan hasil rekapitulasi yang baru dibolehkan dipublikasikan mulai pukul 15.00 akan menampilkan sekitar 50 persen dari total sampel.
"Mungkin data yang masuk jam 15.00 WIB sudah 50 persen ke atas. Maka begitu muncul di publik, data sudah 50 persen lebih, tidak dari nol persen. Di situ lah kehilangan seninya, rasa penasarannya menyaksikan detik per detik dari nol persen hilang," ucapnya, seperti dilaporkan Antara, Selasa (16/4/2019).
Lembaga survei siap untuk mempublikasikan hitung cepat atau quick count pilpres dua jam setelah pemungutan suara di Indonesia bagian barat selesai dilakukan yaitu pada pukul 15.00.
Direktur Riset Charta Politika Muslimin mengatakan lembaganya mematuhi putusan Mahkamah Konstitusi bahwa hasil hitung cepat (quick count) baru dapat dipublikasikan 2 jam setelah pemungutan suara di Indonesia bagian barat selesai dilakukan atau tepat pukul 15.00 WIB.
Sejumlah tokoh, politikus partai politik anggota Koalisi Indonesia Kerja, serta calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin akan berkumpul di Djakarta Theater, Sarinah, Jakarta, sore ini.
Juru Bicara TKN Ace Hasan Syadzily mengatakan, mereka akan berkumpul di Djakarta Theater sekitar pukul 15.00 WIB. Belum diketahui apa agenda yang akan dilakukan di sana.
"Kalau TKN ada di situ, kalau ketum parpol saya belum tahu, tapi saya diundang di situ," kata Ace kepada wartawan, Rabu (17/4/2019)
Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno direncanakan memantau hitung cepat atau quick count dari Jalan Kertanegara.
"Rencananya nanti kita bersama Pak Prabowo [akan bertemu]. Pak Prabowo masih di Hambalang menunaikan hak pilihnya. Nanti akan menuju Kertanegara IV," kata Sandi, Rabu (17/4/2019).
Pertemuan rencananya dilaksanakan siang hari sekitar pukul 14.00 wib. Kertanegara IV, di kediaman pribadi Prabowo.
"Setelah jam 1 siang akan ada teman-teman dari partai koalisi dan relawan akan gabung. Kami bersama akam memantau proses penghitungan suara cepat atau quick count," jelas Sandi.
Dua calon presiden peserta Pilpres 2019 sama-sama optimistis akan memenangkan dukungan suara terbanyak pada pemungutan suara 17 April 2019. Namun, Prabowo dan Jokowi beda dalam mengekspresikan optimismenya.
Prabowo tegas menyebut angka 63 persen, sedangkan Jokowi mengajak wartawan sama-sama melihat hasilnya melalui quick count.
Calon Presiden petahana Joko Widodo dan istrinya, Iriana, selesai menggunakan hak pilihnya di TPS 008 di halaman kantor Lembaga Administrasi Negara, Jalan Veteran Raya, Jakarta Pusat, Ravu (17/4/2019) sekitar pukul 10.23 WIB.
Jokowi tampak menggunakan baju yang biasa dipakainya yaitu kemeja lengan panjang putih. Iriana juga tampak menggunakan baju berwarna putih.
Setelah mencoblos, Jokowi mengaku merasa lega.
Wakil Presiden Jusuf Kalla memperkirakan selisih suara antar kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Jokowi-Amin dan Pabowo-Sandi tidak akan terpaut jauh.
"Pemilih Lebih ramai, karena kampanye lebih panjang. Partisipasi masyarakat tinggi," kata Jusuf Kalla setelah memberikan suara di TPS 04, Kelurahan Pulo, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019).
Menurut Ketua Dewan Penasehat Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Maruf Amin ini, berapapun hasil yang diperoleh, pihaknya meyakini pasangan Joko Widodo - Maruf Amin yang akan memenangkan kontestasi pemilihan kali ini.
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto tiba di Tempat Pemungutan Suara, Rabu (17/4/2019) sekitar pukul 08.00 WIB, didampingi oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
Berdasarkan pantauan Bisnis, Prabowo mengenakan setelan safari warna putih. Dia mengaku cukup optimistis akan memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 dan meminta seluruh warga untuk menggunakan hak pilih mereka.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan istrinya, Iriana, berangkat dari Wisma Bayurini Istana Kepresidenan Bogor menuju tempat pemungutan suara (TPS) sekitar pukul 09.39 WIB, Rabu (17/4/2019).
Jokowi dan Iriana akan memilih di TPS 008 di halaman kantor Lembaga Administrasi Negara, Jalan Veteran Jakarta Pusat, Jakarta.
Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02 Sandiaga Uno merasa lega setelah menggunakan hak pilihnya dalam pesta demokrasi, Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif 2019.
"[Saya merasa] Plong banget. Saya ingin sekali berterima kasih kepada masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Dari pulau Miangas sampai Pulau Rote," katanya seusai mencoblos di TPS 002 Jalan Sriwijaya, Selong, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019).
Calon wakil presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin, menyempatkan diri berolahraga di kediamannya, jalan Situbondo, Menteng, Jakarta sebelum melakukan pencoblosan di TPS 051 Koja, Tanjung Priok.
Sehabis berolahraga, Ma'ruf menyempatkan sarapan dengan minum teh hangat dan bubur.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menjadikan TPS di apartemen sebagai salah satu fokus supervisi pemantauan pemungutan suara Pemilu 2019.
"Di sana ada potensi DPK (Daftar Pemilih Khusus) banyak muncul. Bagaimana DPK, tapi surat suara kurang biasanya terjadi di apartemen atau rumah susun," ujar Komisioner Bawaslu Fritz Edward Siregar usai menggunakan hak suaranya di Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (17/4/2019).
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan lembaga survei yang terdaftar dan bisa memublikasi hasil pemilu 2019. Mereka yang tidak terdaftar dilarang merilis.
Mereka yang terdaftar di KPU adalah:
1. Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI)
2. Poltracking Indonesia
3. Indonesia Research And Survey (IRES)
4. Pusat Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan, dan Pelatihan Radio Republik Indonesia
5. Charta Politika Indonesia
6. Indo Barometer
7. Penelitian dan Pengembangan Kompas
8. Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC)
9. Indikator Politik Indonesia
10. Indekstat Konsultan Indonesia
11. Jaringan Suara Indonesia
12. Populi Center
13. Lingkaran Survey Kebijakan Publik
14. Citra Publik Indonesia
15. Survey Strategi Indonesia
16. Jaringan Isu Publik
17. Lingkaran Survey Indonesia
18. Citra Komunikasi LSI
19. Konsultan Citra Indonesia
20. Citra Publik
21. Cyrus Network
22. Rataka Institute
23. Lembaga Survei Kuadran
24. Media Survey Nasional
25. Indodata
26. Celebes Research Center
27. Roda Tiga Konsultan
28. Indomatrik
29. Puskaptis
30. Pusat Riset Indonesia (PRI)
31. PT. Data LSI (Lembaga Survei Indonesia)
32. Centre for Strategic and International Studies (CSIS)
33. Voxpol Center Research & Consultan
34. FIXPOLL Media Polling Indonesia
35. Cirus Curveyors Group
36. Arus Survei Indonesia
37. Konsepindo Research and Consulting
38. PolMark Indonesia
39. PT. Parameter Konsultindo
40. Lembaga Real Count Nusantara
Pada Pemilu 2019, Bisnis.com—bagian dari Bisnis Indonesia Group (BIG) Media —menjalin kerja sama dengan tiga lembaga survei untuk menyajikan hasil quick count baik hasil pemilihan presiden dan pemilihan legislatif.
Tiga lembaga yang menjalin kerja sama dengan Bisnis.com yakni Poltracking Indonesia, Charta Politika, dan Indikator Politik Indonesia. Ketiga lembaga itu tergabung dalam Perhimpunan Survei Opini Publik (Persepi).
Selain itu, ketiga lembaga survei itu juga terverifikasi di KPU untuk menyajikan hasil hitung cepat di Pemilu 2019.
Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Hery Trianto mengatakan bahwa tujuan digelarnya quick count agar masyarakat dapat mendapat informasi mengenai hasil Pemilu 2019 secara lebih cepat.
“Tentu saja bukan untuk mendahului hasil perhitungan manual [oleh KPU], tetapi untuk mengetahui hasil indikatif hajatan politik lima tahunan,” ujarnya, Rabu (17/4/2019).
Seluruh lembaga penyiaran di Indonesia diminta mematuhi aturan penayangan hasil hitung cepat (quick count) pada pemilu 2019. Laporan hasil hitung cepat baru bisa ditayangkan 2 jam setelah pemungutan suara di wilayah indonesia bagian barat selesai.
Permintaan tersebut dikeluarkan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pasca Mahkamah Konstitusi (MK) menolak permohonan uji materi pasal dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu yang mengatur waktu pengumuman hasil jajak pendapat dan hitung cepat. Uji materi itu diajukan Asosiasi Riset Opini Publik Indonesia (AROPI) dan Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI).
"Dengan keputusan MK ini, berarti Surat Edaran KPI nomor 1 tahun 2019 tentang Pemberitaan, Penyiaran dan Iklan Kampanye Pemilihan Umum tahun 2019 di Lembaga Penyiaran berlaku seluruhnya, termasuk pengaturan waktu publikasi hasil hitung cepat," ujar Komisioner KPI Pusat Hardly Stefano Pariela dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Selasa (16/4/2019).