Bisnis.com, ISTANBUL – Presiden petahana Turki yang didukung Partai AK Tayyip Erdogan akan meminta dewan pemilihan Turki untuk menghitung ulang semua suara yang diberikan dalam pemilihan lokal di Istanbul.
Dikutip dari Reuters, Minggu (7/4/2019), informasi itu diungkapkan seorang pejabat senior partai mengatakan pada hari Minggu.
Hasil awal dari pemilihan 31 Maret memberikan kemenangan tipis kepada kandidat walikota Partai Republik (CHP) oposisi di Istanbul. AKP telah mengajukan banding atas hasilnya, yang mengarah ke penghitungan ulang sebagian di beberapa kabupaten dan penghitungan ulang penuh di wilayah lain.
“Kami memilih jalur untuk menghilangkan kesalahan numerik. Tapi itu belum berakhir, "wakil ketua Partai AK Ail Ihsan Yavuz mengatakan kepada wartawan dalam komentar televisi.
Partai itu telah meminta penghitungan ulang penuh di Beyoglu distrik Istanbul, salah satu dari 39 distrik pemilihan di kota terbesar Turki, katanya, dan akan meminta Dewan Pemilihan Tinggi (YSK) untuk melakukan hal yang sama di yang lain.
"Kami akan mengajukan permohonan ke YSK untuk penghitungan ulang semua suara di 38 (lainnya) distrik," kata Yavuz.
AKP dan Erdogan, dirugikan oleh ekonomi yang melambat, terhuyung-huyung karena kehilangan Istanbul, pusat komersial Turki, dan ibu kota Ankara, dalam pemilihan lokal.
AKP telah berkuasa secara nasional sejak 2002, tetapi AKP dan para pendahulunya yang Islamis telah mendominasi dua kota terbesar Turki selama seperempat abad.
Erdogan Minta Hitung Ulang Suara di Istanbul
Hasil awal dari pemilihan 31 Maret memberikan kemenangan tipis kepada kandidat walikota Partai Republik (CHP) oposisi di Istanbul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Kahfi
Editor : Miftahul Ulum
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
6 jam yang lalu
China Kembali Berlakukan Bebas Visa bagi Warga Jepang
8 jam yang lalu