Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi masih menunggu jawaban resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait temuan17,5 juta pemilih mencurigakan. Tanggapan melalui surat kabar akan dikirim minggu ini.
Anggota Juru Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Ahmad Riza Patria mengatakan bahwa berdasarkan hasil perbicaraan terkini, pemilih mencurigakan tersebut sudah dibersihkan.
“Sejauh ini yang sudah dicoret menurut 101.000 pemilih, yang lain sudah diperbaiki. Ini menurut KPU [Komisi Pemilihan Umum]. Kami masih menunggu laporan lengkapnya, yang belum kami terima laporan tertulisnya dengan data-data pendukungnya,” katanya di Gedung KPU, Jakarta, Senin (8/4/2019).
Sebelumnya, BPN melaporkan hasil temuan ada 17,5 juta pemilih mencurigakan, karena lahir pada satu tanggal dengan jumlah sangat besar terutama pada 1 Juli dan 31 Desember. Empat kali sudah mereka rapat dengan KPU membahas masalah ini.
KPU baru saja memutuskan daftar pemilih tetap perbaikan (DPTb) jilid tiga. Hasilnya, ada 192.866.254 pemilih dari sebelumnya 192.828.520 pada DPTb kedua.
Riza menjelaskan bahwa tidak tahu apakah jumlah tersebut sudah berdasarkan hasil pembersihan dari temuan BPN. Oleh karena itu, pihaknya menunggu surat resmi dari KPU.
Baca Juga
“Ini kan berdasarkan hasil pleno dari KPU tingkat kabupaten/kota. Kami mengerti bahwa KPU harus segera putuskan karena terkait dengan kebutuhan penambahan logistik. Tapi, kami masih menunggu laporan dari KPU soal hasil temuan yang menurut KPU akan disampaikan kepada kami dalam beberapa hari ke depan,” ucapnya.