Bisnis.com, JAKARTA--Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Zudan Arif Fakrulloh mengatakan pihaknya terus mengejar perekaman KTP Elektronik hingga hari pencoblosan pada 17 April mendatang.
Menurutnya, jumlah warga yang belum melakukan perekaman saat ini tinggal sedikit.
"Total warga yang sudah melakukan perekaman sudah 192,6 juta jiwa atau 98,22%. Berarti kurangnya tinggal 1,8% atau sekitar 3,4 juta jiwa," katanya saat diskusi bertema "DPT Bermasalah Ancaman Legitimasi Pilpres" di Sekretariat Nasional Prabowo-Sandi di Jakarta Pusat, Selasa (2/4/2019).
Menurutnya, warga yang belum merekam KTP El saat ini terbanyak di Papua dan Papua Barat yakni sebanyak 1,9 juta jiwa. Hal itu terjadi lantaran sulitnya akses menuju desa-desa atau perkampungan warga yang berada di pedalaman.
Sementara itu, sisanya warga yang belum mendatangi Dinas Dukcapil atau kelurahan di wilayah masing-masing. Karena itu, Zuldan meminta warga segera melakukan perekaman KTP El sebelum pencoblosan Pemilu.
Pasalnya, sesuai putusan Mahkamah Konstitusi, warga yang tidak terdaftar di DPT dapat menggunakan hak pilih dengan menunjukkan KTP El atau surat keterangan (Suket) bukti telah melakukan perekaman.
Baca Juga
"Putusan MK sebenarnya mendorong ketunggalan data melalui KTP El. Jadi jika warga tidak mau atau malas merekam di Dukcapil, ya harus legowo kehilangan hak pilihnya," ungkapnya.