Bisnis.com, JAKARTA - Industri musik rapper berduka setelah Nipsey Hussle dikabarkan tewas tertembak di dekat toko pakaian miliknya di Los Angeles, Amerikat Serikat (AS).
Kepala Tim Penanggulangan Krisis Los Angeles, Eric Garcetti mengkonfirmasi kabar ini pada Minggu malam (31/4/2019) waktu setempat. "Hari ini kami kehilangan musisi hebat, Nipsey Hussle," ungkapnya seperti dikutip dari NBC News pada Senin (1/4).
Sumber dari kepolisian mengatakan rapper yang masuk dalam nominasi Grammy Award 2019 untuk Best Rap Album ini ditembak beberapa kali di parkiran Marathon Clothing, West Slauson Avenue, bagian selatan Los Angeles, sekitar pukul 3.25 PM.
Insiden naas ini terjadi hanya beberapa jam setelah pria bernama lengkap Ermias Ashgedom melemparkan cuitan, "Memiliki musuh yang kuat adalah berkah."
Having strong enemies is a blessing.
— THA GREAT (@NipseyHussle) March 31, 2019
Baca Juga
Los Angeles Police Department (LAPD) mengkonfirmasi memang terjadi insiden penembakan dan ada 3 korban yang dilarikan ke rumah sakit setempat, satu di antaranya meninggal.
At approximately 3:20 pm there was a shooting reported in the area of Slauson Ave and Crenshaw Blvd. 3 victims were transported to a local hospital where one was pronounced deceased. We have no suspect info at this time and will provide more details as they become available.
— LAPD HQ (@LAPDHQ) March 31, 2019
Seorang juru bicara LAPD tak mengonfirmasi nama korban meninggal tersebut, namun menyebut bahwa pelaku penembakan saat ini masih buron.
Album rap Hussle yang masuk dalam nominasi Grammy, Victory Lap dirilis pada 16 Februari 2018 di bawah naungan label All Money In No Money Out dan Atlantic Records.
Hussle sendiri sempat bekerja bersama nama-nama besar di jagad industri rap seperti Drake, 50 Cent, Childish Gambino, Kendrick Lamar, young Thug, Snoop Dogg, Chamillionaire, Tyga, dan masih banyak lagi menurut TMZ.
Dia telah lama dikaitkan dengan Rolling 60s Neighbourhood Crips, salah satu geng jalanan terbesar di Los Angeles. Hal ini dikonfirmasi oleh dirinya sendiri secara publik dalam wawancara pada 2010 dengan Majalah Complex.
Namun beberapa tahun terakhir, Hussle telah mengembangkan minatnya dalam dunia teknologi dan pengembangan masyarakat.
"Dalam budaya kita, ada sebuah narasi yang mengatakan, 'Ikuti para atlet, ikuti para penghibur.' Dan itu keren, tetapi harus ada sesuatu yang mengatakan, 'Ikuti Elon Musk, ikuti Zuckerberg,'" ungkapnya kepada Los Angeles Times tahun lalu.
"Saya pikir dengan menjadi berpengaruh sebagai seorang seniman dan anak muda dan datang dari pusat kota, masuk akal bagi saya untuk menjadi salah satu orang yang mengibarkan bendera itu," imbuhnya.
Pria kelahiran 15 Agustus 1985 ini merupakan investor di Vector 90, sebuah co-working space di South Central Los Angeles yang membuat kawula muda dapat mengambil kelas dalam sains, teknologi, dan matematika.
Ia juga merupakan bagian dari tim seniman dan pengusaha yang mengembangkan Destination Crenshaw, sebuah museum terbuka yang didedikasikan untuk menghormati pencapaian artistik orang Afro-Amerika.
Marathon Clothing sendiri merupakan kepemilikan bersama Hussle dengan 2 orang lainnya yang dibuka pada Juni 2017 sebagai 'smartstore' lengkap dengan aplikasi sehingga penggemar dapat membeli sejumlah konten dan produk eksklusif.