Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Ristekdikti secara resmi meluncurkan Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMM PTN)-Barat tahun 2019 pada Kamis (21/3/2019) di Jakarta.
SMM PTN-Barat 2019 diluncurkan oleh Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti Ismunandar, dihadiri Ketua BKS Wilayah Barat Prof. Syafsir Akhlus serta 15 rektor dan 15 wakil rektor bidang akademik PTN Wilayah Barat.
Dalam pernyataan tertulisnya pada Kamis (21/3/2019), Ismunandar mengatakan penerimaan mahasiswa baru melalui jalur seleksi mandiri merupakan upaya untuk menjaring mahasiswa yang belum lulus pada seleksi jalur SNMPTN dan SBMPTN.
Seleksi ini dapat diikuti oleh calon mahasiswa disabilitas dan calon penerima beasiswa Bidikmisi. Kuota maksimal yang disediakan untuk seleksi jalur mandiri adalah 30% dari total mahasiswa baru PTN.
“Calon mahasiswa dengan disabilitas dan calon mahasiswa Bidikmisi juga mendapatkan keadilan akses untuk ikut mendaftar PTN pada skema SMM PTN Barat 2019,” ucapnya.
Ismunandar berharap SMM PTN-Barat dapat menjaring calon mahasiswa berkualitas dengan tetap mengedepankan prinsip keadilan bagi calon mahasiswa dari kalangan tidak mampu dan calon mahasiswa dengan disabilitas.
"Kami berharap target Kemenristekdikti untuk meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi Indonesia ke angka 50% dapat segera terwujud," tuturnya.
Ketua SMM PTN- Barat 2019 Samsul Rizal mengatakan SMM PTN-Barat diikuti sebanyak 15 PTN, di antaranya Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Universitas Andalas (Unand), Universitas Jambi (Unja), Universitas Lampung (Unila), Universitas Bengkulu (Unib), Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang, dan Universitas Palangkaraya (UPR).
Kemudian Universitas Malikussaleh (Unimal), Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Universitas Bangka Belitung (UBB), Universitas Teuku Umar (UTU), Institut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung, Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Aceh, dan Universitas Samudra (Unsam) Aceh.