Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters berkunjung ke Indonesia dan bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk menyampaikan duka cita dan dukungan menyusul serangan teror di dua masjid di Christchurch.
Serangan yang terjadi menjelang pelaksanaan ibadah salat Jumat pada 15 Maret itu menewaskan 50 orang. Mayoritas korban adalah warga Muslim imigran dari berbagai negara, termasuk seorang warga Indonesia bernama Lilik Abdul Hamid. Sementara itu, dua WNI lainnya mendapat luka tembak dan masih dalam perawatan di rumah sakit Christchurch.
"Pemerintah dan masyarakat Indonesia menyampaikan duka cita atas peristiwa di Christchurch. Di samping itu, kami mengucapkan terima kasih karena aparat setempat segera menangkap pelaku hanya dalam beberapa menit," papar JK usai melakukan pertemuan bilateral dengan Peters di sela-sela acara High Level Dialogue on Indo-Pacific Cooperation di Jakarta, Rabu (20/3/2019).
Dalam pernyataannya kepada awak media, Peters yang juga menjabat Wakil Perdana Menteri itu mengungkapkan bahwa ia datang untung menyampaikan duka cita terhadap keluarga WNI yang menjadi korban tewas dan luka-luka.
"Kami di Selandia Baru mengerahkan semua bantuan untuk mendukung keluarga korban. Kami juga menyampaikan apresiasi terhadap Indonesia atas dukungan di tengah masa sulit ini," ungkap Peters.
Otoritas Selandia Baru telah memulai mengembalikan jasad para korban aksi terorisme ini ke pihak keluarga untuk dimakamkan. Hari ini, dua jasad pertama telah dikebumikan, mereka adalah pengungsi asal Suriah berusia 15 tahun Hamza Mustafa dan ayahnya, Khalid. Keduanya baru tiba di Selandia Baru enam bulan lalu sebelum terbunuh.