Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peneliti LSI : Pemilu 2019 Rawan Golput, Ini Sebabnya

Pengetahuan pemilih Indonesia terkait Pemilu Serentak 2019 masih minim. Kalangan pemilih yang tidak terinformasi ternyata masih cukup besar.
Pengendara melintas di depan mural (gambar dinding) tentang Pemilu 2019, di Jalan Samudera, Padang, Sumatra Barat, Selasa (12/2/2019)./ANTARA-Iggoy el Fitra
Pengendara melintas di depan mural (gambar dinding) tentang Pemilu 2019, di Jalan Samudera, Padang, Sumatra Barat, Selasa (12/2/2019)./ANTARA-Iggoy el Fitra

Bisnis.com, JAKARTA — Berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA per 25 Februari 2019 ternyata pengetahuan pemilih Indonesia terkait Pemilu Serentak 2019 masih minim.

Peneliti LSI Ikrama Masloman dalam acara diskusi di kantor LSI, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Selasa (19/3/2019), menjelaskan bahwa kalangan pemilih yang tidak terinformasi ternyata masih cukup besar.

Hal ini tercermin dari tingkat pengenalan pelaksanaan Pilpres 2019. Baru 65,2 persen yang mengaku mengetahui jadwal pemungutan suara Pemilu Serentak 2019. Sedangkan sebanyak 29,5 persen reponden masih belum tahu.

"Tapi, ketika yang mengklaim tahu [jadwal Pilpres 2019] tadi ditanyai lebih spesifik tanggal dan bulan pelaksanaannya, ternyata masih ada yang salah. Ini mencerminkan pemilih kita masih kurang well educated," ungkap Ikrama.

Hal ini tercermin dari persentase jawaban atas basis suara yang mengklaim tahu, yang menyebut '17 April' atau menjawab dengan benar, hanya 75,8 persen, sedangkan yang masih salah 24,2 persen.

"Artinya apabila digabungkan, responden yang tahu dan dapat menyebutkan tanggal pelaksanaan Pilpres dengan benar hanya 49,4 persen [dari total suara responden]," tambah Ikrama.

Ikrama melanjutkan, kurangnya edukasi rawan menjadi penyebab golput terbesar dari kantong-kantong suara yang diteliti LSI. Yaitu, untuk kategori pemilih wong cilik, pemilih milenial, dan pemilih emak-emak.

Sedangkan, untuk kategori pemilih minoritas, alasan golput teknis seperti berlibur, bepergian untuk ibadah, dan merasa tidak aman saat hari pemilihan menjadi faktor terbesar.

Sementara untuk kategori kalangan terpelajar, golput disebabkan faktor ideologis, seperti apatisme politik dan protes politik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper