Bisnis.com, JAKARTA -- Dukungan bagi korban penembakan di Selandia Baru terus mengalir. Bahkan, geng motor paling ditakuti di negara itu, yakni Black Power dan Mongrel Mob, mengungkapkan solidaritas mereka dengan mendatangi Masjid Al Noor di Christchurch yang menjadi lokasi penembakan.
Dikutip dari Dailystar.co.uk, Senin (18/3/2019), para anggota geng tersebut menunjukan solidaritas dengan menyatakan menolak segala bentuk rasisme di Negeri Kiwi. Para anggota geng bertato itu berjaga di luar Masjid Al Noor dan satu masjid lainnya di Linwood, yang juga menjadi lokasi penembakan.
Seorang pemimpin geng, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan mereka akan menentang rasisme dan berdiri dengan Muslim Selandia Baru setelah serangan pada Jumat (15/3), yang telah menewaskan 50 orang.
"Tidak ada kata-kata yang bisa menjelaskan rasa sakit orang-orang," ujarnya.
Dia melanjutkan bahwa meski orang-orang menyebut mereka sebagai geng, tapi mereka hidup berdampingan dalam satu komunitas.
“Tidak masalah apa yang Anda kenakan atau apa warna kulit Anda, atau apa yang Anda perjuangkan, agama Anda, itu adalah hanya untuk menyatukan semua orang seperti terjadinya gempa bumi,” ungkap pimpinan geng tersebut.
Dia menambahkan ekstrimisme telah ada di Selandia Baru selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, masyarakat diminta waspada dan berhati-hati karena para ekstremis menyembunyikan diri dan tiba-tiba meledak.
Saat ini, geng Black Power dituduh terlibat dalam kejahatan terorganisir, seperti produksi serta penjualan narkoba, dan hampir 700 anggotanya dipenjara. Geng Mongrel Mob, saingan mereka, juga menunjukkan dukungan untuk para Muslim korban penembakan dalam sebuah peringatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
