Bisnis.com, JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno menyindir kubu Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin dengan melakukan aksi memamerkan kartu tanda penduduk (KTP) di akhir sesi debat ketiga.
Aksinya itu bahkan kompak diikuti oleh jajaran Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang menonton langsung di lokasi debat.
Sandiaga awalnya mengatakan dirinya dan Prabowo tak akan mengeluarkan banyak kartu.
"Kami tidak ingin membebani negara dengan kartu-kartu yang lain," ucapnya dalam sesi terakhir debat cawapres di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019) malam.
Sandiaga lantas mengajak para pendukungnya dan pemirsa di rumah mengikuti aksinya. Dia meminta mereka mengambil dompet dan mengeluarkan KTP masing-masing.
"Keluarkan satu kartu yang sudah semua kita miliki, yaitu kartu tanda penduduk. Ini super canggih," kata Sandiaga.
Sandiaga dan jajaran BPN lantas mengacungkan KTP mereka ke atas. Warna biru blangko e-KTP tampak senada dengan busana biru muda tim pemenangan kubu 02 yang dipadukan dengan rompi jeans. Tangan Sandiaga terus terangkat ke udara sembari meneruskan pernyataan penutupnya.
Sandiaga mengatakan, KTP adalah kartu yang canggih. Dia berjanji bakal membenahi sistem single identification number untuk membenahi pelbagai data lainnya. Kata Sandiaga, dengan adanya revolusi industri 4.0 dan teknologi informasi dan single identification number semua layanan bisa diberikan kepada masyarakat.
Dalam kesempatan berbeda, Sandiaga sempat menyindir program kartu Jokowi.
"Kami tidak ingin mengobral-obral janji dengan kartu yang lebih sakti lagi. Karena bagi kami, yang penting adalah sistem pendidikan ini bisa mengangkat indeks-indeks yang agak mengkhawatirkan ya kalau kami lihat," kata Sandiaga di Roemah Djoeang, Jakarta Selatan, Rabu (27/2/2019).
Sebelumnya, calon presiden inkumben Jokowi menjanjikan tiga 'kartu sakti' untuk masyarakat jika terpilih kembali dalam pemilihan presiden 2019. Kartu-kartu itu adalah Kartu Sembako Murah, Kartu Indonesia Pintar Kuliah, dan Kartu Pra Kerja. Kartu-kartu itu diperkenalkan dalam pidato kebangsaan Jokowi atau Konvensi Rakyat bertajuk "Optimis Indonesia Maju" di Sentul International Convention Center, Bogor, 24 Februari 2019.