Kabar24.com, BANDUNG — Tim Kampanye Daerah (TKD) pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin, menyakini agenda Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di provinsi tersebut akan berlangsung damai.
Ketua TKD Jabar Jokowi-Maruf, Dedi Mulyadi mengatakan bahwa upaya Polda Jabar dan Kodam III Siliwangi memprakarsai Pemilu Damai merupakan langkah memberika jaminan, rasa aman dan rasa nyaman agar seluruh warga Jawa Barar menjalani agenda politik berjalan dengan damai.
“Dan kita rakyat jabar itu memiliki tradisi pelaksanaan pemilu yang damai. Jangankan pemilu legislatif yang tingkat hubungan emosional masyarakat dengan wakilnya jauh. Pilkades saja yang biasanya ribut sekarang sudah enggak ribut lagi. Artinya enggak ada problem apapun,” katanya, Senin (11/3/2019).
Menurutnya saat ini yang terpenting adalah ajakan dan komitmen pada para politisi agar tidak menggunakan hoaks dan isu SARA sebagai bagian dari kekuatan politiknya.
“Santai saja, yang ribut itu cuma medsos. Yang ribut cuma elite. Masyarakatmah enggak raribut. Yang ribut mah elite saja, sekarang ribut tentang pilpres. Setelah menang pilpresnya ribut lagi pengen jadi pejabat,” tuturnya.
Terkait strategu khusus 40 hari menjelang pencoblosan yang akan dilakukan TKD, Dedi mengaku pihaknya sudah terbiasa melakukan penggalangan dan konsolidasi.
Baca Juga
“Kita kan sudah biasa nangani pemilu, dari mulai pilkades, pilgub, kemudian pileg. Sudah tahu bagaimana cara menjelang 40 hari. Kalau menjelang 40 hari itu punya bini jangan ditinggalin, yah. deketin. Karena sebentar lagi selesai itu 40 hari masa menunggunya,” ujarnya.
Pihaknya juga tidak merasa khawatir klaim pihak Prabowo-Sandi terkait 54% pemilih di Jabar memilih pasangan tersebut. Menurut Dedi, klaim itu bisa membuat pasangan tersebut tidak serius berkampanye. “Kalau udah 54 persen tinggal tidur saja,” katanya.