Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga survei Voxpol Center Research and Consulting menyebut PDIP merupakan partai yang memperoleh elektabilitas tertinggi versi survei mereka.
"PDIP merupakan partai yang memperoleh elektabilitas tertinggi yakni 26,5%," kata Direktur Eksekutif Voxpol, Pangi Syarwi Chaniago, melalui siaran pers hasil temuan surveinya, Senin (11/3/2019).
Selain PDIP, berdasarkan survei Voxpol ada 8 partai lain yang berpotensi lolos ambang batas parlemen atau parliamentery threshold sebesar 4 persen.
"Partai Gerindra menempati posisi kedua dengan tingkat elektabilitas sebesar 14,2%, Partai Golkar berada pada posisi ketiga dengan perolehan elektabilitas sebesar 10,6%," kata Pangi.
Setelah tiga partai itu, secara berturut-turut partai yang diprediksi lolos ke parlemen versi survei Voxpol adalah PKB dengan elektabilitas sebesar 8,4%, Partai Demokrat 6,7%, Partai Nasdem 5,5%, PKS 4,9%, PAN 4,5%, kemudian PPP dengan elektabilitas 4,1%.
Sementara itu, tujuh partai politik yang diprediksi gagal melenggang ke Senayan terdiri dari tiga partai lama dan empat partai baru. Di antaranya adalah Perindo dengan elektabilitas 3,5%, Hanura 1,1%, PBB 0,8%, Berkarya 0,7%, PSI 0,5%, PKPI 0,4%, dan Garuda 0,3%.
"Sementara dalam survei elektabilitas partai tersebut, yang belum “memutuskan” pilihan partai (undecided voters) masih di angka 7,3%," ujar Pangi.
"Dari data di atas menunjukkan bahwa belum ada satu pun partai baru yang berhasil melampaui ambang batas parlemen. Itu artinya parlemen masih akan dikuasai partai wajah lama."
Voxpol Center mengadakan survei pada 24 Februari 2019- 6 Maret 2019. Survei dilakukan melalui pemilihan responden secara acak atau multistage random sampling.
Tingkat kesalahan alias margin of error +-2,98% dengan melibatkan 1.220 responden di seluruh provinsi di Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas dengan selang kepercayaan survei ini adalah 95%. Setiap responden terpilih diwawancarai dengan metode wawancara tatap muka (face to face) oleh pewawancara yang terlatih secara khusus.
Quality control dilakukan dengan mendatangi kembali (rekonfirmasi) 20% sampel responden yang ada kemudian terpilih secara acak (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan secara berarti.