Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peluncuran Obor Rakyat Reborn Dibatalkan, Pendiri Klaim Telah Izin Luhut Binsar Pandjaitan

Rencana peluncuran majalah baru Obor Rakyat bertajuk 'Obor Rakyat Reborn!' yang sebelumnya diagendakan Jumat (8/3/2019) pukul 19.00 WIB di Gedung Joang 45, mendadak dibatalkan oleh pihak redaksi.
Darmawan Sepriosa (kiri) dan Setiyardi Budiono (kanan) saat mengikuti sidang perkara dugaan pencemaran nama baik Joko Widodo oleh pimpinan Tabloid Obor Rakyat di Penagdilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Kamis (2/6/2016)./Antara
Darmawan Sepriosa (kiri) dan Setiyardi Budiono (kanan) saat mengikuti sidang perkara dugaan pencemaran nama baik Joko Widodo oleh pimpinan Tabloid Obor Rakyat di Penagdilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Kamis (2/6/2016)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Rencana peluncuran majalah baru Obor Rakyat bertajuk 'Obor Rakyat Reborn!' yang sebelumnya diagendakan Jumat (8/3/2019) pukul 19.00 WIB di Gedung Joang 45, mendadak dibatalkan oleh pihak redaksi.

Pendiri Obor Rakyat Setiyardi Budiyono menyatakan hal tersebut dalam keterangan resminya, Jumat (8/3/2019) pukul 07.30 WIB.

"Pemred Obor Rakyat dan seluruh awak redaksi saat ini dalam keadaan baik dan sehat," tulisnya dalam keterangan resmi yang juga dia bagikan ke akun Facebook pribadinya tersebut.

Selanjutnya, Setiyardi menjelaskan pihak Obor Rakyat akan bertanggung jawab penuh atas segala hal yang telah dipersiapkan dalam acara, seperti katering dan pemesanan majalah.

"Seluruh catering yang sudah dipesan akan diperuntukan bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan. Kepada teman-teman media, dan para undangan, yang sudah menyatakan kesediaan hadir, kami sungguh mengapresiasinya," jelasnya.

"Kepada semua pihak yang telah membayar pesanan Tabloid Obor Rakyat, kami memohon maaf tak bisa mengirimkannya. Tabloid yang sudah dicetak, tak kami edarkan. Namun kami pastikan uang yang telah kami terima akan dikembalikan sepenuhnya," tambahnya.

Ketika Bisnis mencoba mengonfirmasi alasan pembatalan tersebut pada pihak narahubung acara Obor Rakyat Reborn!, mereka hanya mengirimkan sebuah video di YouTube bertajuk "Pendiri Obor Rakyat Dipenjara Lagi".

Dalam video yang diunggah pada Kamis (7/3/2019) tersebut, tampak Setiyardi berbicara tentang penahanannya, dan mengungkap terkait peluncuran Obor Rakyat Reborn dengan headline bertajuk "Habib Rizieq: Rezim Zalim Harus Tumbang" ini.

Setiyardi mengklaim telah bertemu beberapa pihak, seperti perwira tinggi Mabes Polri, dan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kemdnterian Hukum dan Ham untuk bercerita terkait peluncuran Obor Rakyat Reborn.

Bahkan, dirinya pun mengaku telah berbincang dengan Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Pandjaitan dalam video tersebut, untuk menjamin bahwa peluncuran Obor Rakyat terbaru tidak bermuatan hoaks.

"Saya kira beliau seorang negarawan sejati. Beliau memahami dan bisa memerima penerbitan Obor Rakyat dengan catatan tidak ada hoaks tidak ada kebohongan di dalamnya. Itu pesan pak Luhut kepada kami dan kami sangat apreciate atas pesan tersebut," ungkap Setiyardi.

"Sehingga kalau saudara-saudara lihat dalam obor rakyat terbitan kali ini edisi Obor Rakyat Reborn, sejak halaman pertama sampai halaman terakhir, sama sekali tidak ada hoaks tidak ada kebohongan. Semua yang kami tulis berdasarkan hasil wawancara di lapangan, wawancara dengan narasumber, maupun dari hasil riset yang bisa divalidasi kebenarannya. Jadi InsyaAllah tidak ada hal-hal yang patut dianggap kebohongan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Rahayuningsih
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper