Kabar24.com, JAKARTA — Diesel USA Inc., produsen merek denim dan aksesori untuk celana jeans mengajukan permohonan kepailitan karena terus mengalami kerugian, penurunan penjualan, sewa gerai yang mahal dan penipuan di dunia maya.
Pengajuan kepailitan dilakukan anak usaha Diesel, SpA Italia yang berbasis di New York di Pengadilan Kepailitan di Distrik Delaware, Amerika Serika, pada Selasa (5/3/2019) waktu setempat.
Dikutip dari Reuters, Diesel mengumumkan memiliki kewajiban utang sebesar US$10 juta hingga US$50 juta dan menyimpan aset US$50 juta hingga US$100 juta.
Menurutnya Diesel, ambang kebangkrutan tidak bisa dihindarkan karena sektor ritel terus mengalami penurunan berimbas terhadap usahanya seperti penjualan tahunan yang anjlok hingga 53% atau US$104 juta. Kerugian karena ditipu pencurian cyber mencapai US$1,2 juta selama 3 tahun belakang.
Kepala Kantor Reskturisasi Diesel Mark Samson mengatakan, Diesel masih berencana tidak untuk menutup 28 gerai penjualan produknya kendati pemilik lahan telah menetapkan sewa konsesi yang mahal yang membuat kerugian Diesel bertambah.
Diesel, kata dia, berencana dalam 3 tahun akan fokus pada toko-toko yang menguntungkan, meningkatkan lini produknya dan bekerja sebagai pemberi pengaruh di media sosial untuk menarik milenial, generasi Z dan pelanggan baru.
"Reorganisasi yang berhasil akan memungkinkan Diesel USA untuk beroperasi sebagai merek ikonik dan menguntungkan," kata Samson.
Pengajuan permohonan kepailitan Diesel USA menyusul kebangkrutan produsen ritel lainnya yang telah bangkrut terlebih dahulu karena konsumen beralih berbelanja secara online. Belum lama ini, pemasok sepatu Payless Inc menutup 2.500 tokonya.