Bisnis.com, JAKARTA - Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Ardian Sopa menilai kasus penyalahgunaan narkoba yang melibatkan politikus Partai Demokrat Andi Arief dapat mempengaruhi elektabilitas partainya dan juga pasangan capres-cawapres yang didukung, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Apa pun yang terjadi, ini [kasus Andi Arief] akan berpengaruh, baik ke capres yang didukung maupun partai asalnya. Tetapi saya lihat lebih berpengaruh ke partainya," ungkap Ardian di kantor LSI di Jakarta Timur, Selasa (5/3/2019).
Ardian menilai dampaknya akan sangat terasa bagi Demokrat karena sosok Andi lebih diasosikan pada partainya, ketimbang paslon yang ia dukung. Untuk itu, ia meniai Demokrat memerlukan energi baru untuk bisa bangkit kembali.
"Kita tentu ingat ketika Pemilu 2009, Demokrat berhasil memperoleh suara tertinggi dengan perolehan 20% namun turun drastis pada 2014 menjadi sekitar 10% karena petingginya banyak yang terlibat kasus korupsi. Hasil survei terbaru juga menunjukkan elektabilitas Demokrat hanya berada di kisaran 5-6%," papar Ardian.
Ardian mengungkapkan masa depan elektabilitas partai yang dipimpin Susilo Bambang Yuddhoyono itu akan sangat dipengaruhi dengan cara partai mengontrol dampak yang muncul dari kasus ini.
"Sejauh ini yang dilakukan Partai Demokrat adalah akan melindungi tapi juga akan menyerahkan pada proses hukum yang berlaku, tentu ini menjadi hal yang positif," sambungnya.
Baca Juga
Adapun sejumlah langkah yang bisa diambil Demokrat untuk menjaga perolehan suara adalah meyakinkan publik bahwa krisis seperti ini tidak berkaitan dengan partai, Selain itu, Demokrat juga perlu membuat mekanisme agar masalah serupa tak terulang kembali.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief ditangkap oleh aparat kepolisian di sebuah hotel di Jakarta Barat pada Minggu (3/3/2019).
Dia lalu ditahan atas dugaan penggunaan zat adiktif jenis sabu dan terbukti melalui tes urin. Hingga Selasa (5/3/2019), Mabes Polri menyebutkan bahwa Andi bakal dipulangkan ke pihak keluarga setelah melalui proses pemeriksaan.
Andi pun sempat berkicau di Twitter setelah kabar kepulangannya beredar. Dalam kicauan melalui akun @AndiArief__, ia menyatakan permohona maafnya dan meminta doa supaya bisa memperbaiki diri.
"Tak ingin berakhir di sini. Kesalahan bisa saja membenamkan, namun upaya menjadi titik awal pencarian jalan hidup dengan kualitas berbeda jika benar-benar tak putus asa. Mohon maaf, saya telah membuat marah dan kecewa. Doakan saya bisa memperbaiki salah menuju benar," tulis Andi.