Bisnis.com, JAKARTA - Kasus dugaan kampanye hitam terhadap calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) yang terjadi di Karawang, Jawa Barat, diduga didalangi aktor-aktor intelektual.
Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin meminta pihak kepolisian segera mencari dan menangkap aktor intelektual dibalik dugaan kampanye hitam itu. Menurut Ma'ruf, jika aktol intelektualnya tidak ditangkap, maka kampanye hitam berpotensi terjadi lagi.
"Saya kira itu harus terus diproses karena harus dicari aktor intelektualnya. Sebab kalau tidak ini bakal ada lagi keluar. Jadi sumber hoaks itu harus diketahui dan harus diproses," kata Ma'ruf di Kuningan, Jawa Barat, seperti tertulis di keterangan yang diterima Bisnis, Selasa (26/2/2019).
Baca Juga
Karawang nihh sist wkwk
— Fitria Ayu S (@fitriaayus) February 25, 2019
Mak mak perumnas bikin heboh se indonesia @wiechuwii https://t.co/Sai7BE5Rxv
Dugaan kampanye hitam tersebut terlihat dalam video yang beredar beberapa hari lalu. Dalam rekaman itu ada dua perempuan yang menyebut bahwa Jokowi akan melarang memandang azan serta melegalkan pernikahan sejenis jika menang pemilu 2019.
Ma'ruf khawatir dengan maraknya kampanye hitam seperti itu. Dia menyebut kampanye seperti itu bisa menimbulkan konflik di masyarakat.
"Ini sangat berbahaya bagi demokrasi penegakan demokrasi dan keutuhan bangsa ini," katanya.
Menanggapi beredarnya video dugaan kampanye hitam tersebut, Polres Karawang telah mengamankan 3 orang perempuan yang terlibat. Kapolres Karawang AKBP Nuredy Irwansyah mengungkapkan ketiga perempuan yang diamankan bernama Engqay Sugiyanti (49), Ika Peranika (45) dan Citra Widaningsih (44).