Bisnis.com, JAKARTA – Debat capres 2019 putaran II yang digelar Minggu (17/2/2019) sudah berlalu, namun efeknya masih bergema hingga hari ini, Jumat (22/2/2019). Malah, keriuhan debat itu justru muncul dan membuat heboh setelah debat capres putaran II selesai, membuat masyarakat tak habis pikir.
“Sesungguhnya, debat capres itu di panggung debat atau setelah debat selesai?”
Wajar, masyarakat bertanya demikian, karena sejak debat capres putaran II selesai, setiap hari selalu ada debat antara kubu Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin dan Badan Pemenangan nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno.
Ada saja topik yang diperdebatkan kedua tim. Saling buka hal-hal yang awalnya diketahui segelintir orang, menjadi terbuka ke publik. Dari sisi mayarakat, boleh jadi ini menambah pengetahuan karena pada debat capres Jokowi dan Prabowo terungkap data-data yang tak diketahui.
Tentu, kalau data yang merupakan fakta itu benar akan menambah wawasan, celakanya kalau data-data yang diungkapkan Jokowi dan Prabowo adalah salah, maka hal ini menimbulkan persepsi beragam.
Bagi kubu lawan politik, data yang kurang tepat bisa ‘digoreng’ sampai ‘panas’ dan berefek buruk, terlebih pada zaman ‘now’ yang serba digital dan internet, serta komunikasi supercepat lewat ‘smartphone’.
Baca Juga
Celakanya, jika data yang disampaikan di panggung debat tak tepat, maka dengan gampangnya masyarakat melabeli hal itu sebagai kebohongan (#bohong), dan dengan cepat menyebar di antara warganet.
Itulah sebabnya, para jurnalis membuat cek fakta dan data untuk mengoreksi data yang disampaikan capres Prabowo dan Jokowi di panggung debat.