Bisnis.com, JAKARTA - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menjamin tidak ada satupun peretas dari dalam dan luar negeri yang dapat membobol sistem keamanan Komisi Pemilihan Umum (KPU) selama Pemilu 2019 berlangsung.
Juru Bicara BSSN, Anton Setiyawan mengungkapkan bahwa BSSN telah bekerja sama dengan KPU untuk mengamankan seluruh sistem keamanan teknologi dan informasi milik KPU selama Pilpres 2019 digelar di Indonesia.
Juru Bicara BSSN, Anton Setiyawan mengungkapkan bahwa BSSN telah bekerja sama dengan KPU untuk mengamankan seluruh sistem keamanan teknologi dan informasi milik KPU selama Pilpres 2019 digelar di Indonesia.
Menurutnya, ada 5 area infrastruktur IT milik KPU yang akan diamankan oleh BSSN selama Pemilu nanti.
"Lima area yang menjadi kerja sama yaitu tata kelola, pengamanan aplikasi, pengamanan infrastruktur, mitigasi insiden dan monitoring," tuturnya kepada Bisnis, Kamis (21/2/2019).
Dia mengatakan selain bekerjasama dengan BSSN, KPU juga telah menggandeng instasi terkait lainnya untuk mengamankan sistem informasi milik KPU agar tidak dibobol saat Pemilu 2019 berlangsung.
Selain itu, menurut Anton, BSSN juga berencana untuk melakukan edukasi mengenai serangan siber kepada seluruh pegawai KPU agar lebih berhati-hati dalam menggunakan teknologi. Pasalnya, serangan siber bisa dilakukan secara langsung atau melalui perantara yaitu SDM di KPU.
"Kalau terkait awareness, tetap akan kami lakukan secara simultan," kata Anton.
"Lima area yang menjadi kerja sama yaitu tata kelola, pengamanan aplikasi, pengamanan infrastruktur, mitigasi insiden dan monitoring," tuturnya kepada Bisnis, Kamis (21/2/2019).
Dia mengatakan selain bekerjasama dengan BSSN, KPU juga telah menggandeng instasi terkait lainnya untuk mengamankan sistem informasi milik KPU agar tidak dibobol saat Pemilu 2019 berlangsung.
Selain itu, menurut Anton, BSSN juga berencana untuk melakukan edukasi mengenai serangan siber kepada seluruh pegawai KPU agar lebih berhati-hati dalam menggunakan teknologi. Pasalnya, serangan siber bisa dilakukan secara langsung atau melalui perantara yaitu SDM di KPU.
"Kalau terkait awareness, tetap akan kami lakukan secara simultan," kata Anton.