Bisnis.com, JAKARTA - Fenomena supermoon terbesar yang terjadi Selasa (19/2/2019) malam ini dapat disaksikan di sejumlah lokasi pada wilayah DKI Jakarta.
Pertama, masyarakat bisa melihat fenomena supermoon di Planetarium yang berada pada kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM). Akan tetapi, pengurus TIM tidak menyediakan fasilitas berupa teleskop bagi masyarakat.
Kepala Humas TIM Eko Wahyu Wibowo berkata, fasilitasi tidak tersedia lantaran buruknya cuaca di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, malam ini. Padahal, pengurus TIM diklaim sudah mempersiapkan observasi supermoon sejak sore.
"Karena hujan kita tak bisa lakukan observasi. [Alatnya] standby di atas, tinggal buka kubah namanya teleskop takahashi. Cuma kan supermoon sebenarnya dari jam 16.00 WIB tadi, ini tinggal sisanya saja. Kebetulan harusnya tadi maghrib tuh pengamatan sudah siap-siap kita, alatnya disiapin, tapi karena hujan deras ya sudah," kata Eko kepada Bisnis.com.
Menurut Eko, biasanya pengurus TIM mempersiapkan teleskop kecil untuk digunakan masyarakat melihat fenomena alam seperti gerhana atau supermoon. Akan tetapi, hal itu tidak tersedia jika cuaca buruk terjadi.
Ketiadaan fasilitas untuk masyarakat juga disampaikan Humas Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Ertis Yulia Manikam. Dia menyebut masyarakat bisa melihat fenomena dari TMII, namun secara khusus pihak pengelola tidak menyiapkan fasilitas bagi mereka. "Tidak ada fasilitas secara khusus," kata Ertis kepada Bisnis.
Baca Juga
Plt Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta Asiantoro menyebut, secara umum masyarakat bisa menyaksikan fenomena supermoon di kawasan Monas, Ancol, atau Kepulauan Seribu. Akan tetapi, fasilitasi untuk pengamatan supermoon secara khusus biasanya hanya ada di TIM.
"Biasanya kalau ada beginian kan kita siapkan di TIM. Kalau secara umum sih bisa di Monas, Ancol, atau kepulauan," kata Asiantoro kepada Bisnis.
Melansir BMKG, bulan akan berada di jarak 363.300 kilometer dari bumi hari ini. Ukuran bulan menjadi lebih besar jika dilihat manusia. "Saat purnama perige terjadi, ukuran Bulan menjadi lebih besar 14% dari saat purnama apoge [jarak terjauh bulan dari bumi saat orbit]," tulis BMKG.
Tingkat kecerlangan bulan purnama saat supermoon akan lebih cerah 30% dibanding saat purnama apoge.
Berdasarkan perkiraan BMKG, bulan akan berada di perige mulai pukul 16.02 WIB. Adapun fase purnama akan mencapai puncak pukul 22.53 WIB dan bisa diamati di seluruh langit Indonesia.