Bisnis.com, JAKARTA – Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) unggul dibanding capres nomor urut 02 Prabow Subianto dalam poling yang digelar penyanyi senior Iwan Fals di akun Twitternya @iwanfals sejak Minggu (17/2/20019).
BACA: Begini Penjelasan TKN Jokowi-Ma'ruf Soal Tudingan Jokowi Bohong
Poling itu digelar Iwan Fals pada Minggu (17/2/2019) pagi, sebelum debat capres 2019 putaran II yang berlangsung malam harinya.
Iwan Fals mencuit di akun Twitternya @iwanfals:
Biarkan poling berjalan sampai batas waktunya, kehidupan pun harus berjalan dengan wajar...selamat hari Senin ghaezzz, apa kabar, jangan lupa senyummm...
Dari pantauan, Selasa (19/2/2019), Jokowi mengungguli Prabowo dengan persentase 51:49.
Oke
— Ureg2 (@iwanfals) February 17, 2019
Bersamaan dengan poling itu akun Twitter Iwan Fals yang memiliki pengikut (follower) 1,84 juta akun, membahas soal kebohongan Jokowi yang diungkap Said Didu.
Iwan Fals tak percaya bahwa capres Joko Widodo (Jokowi) bohong dalam debat capres 2019 putaran II.
@iwanfals pada 17 Februari: Masak sih “presiden” bohong, kan sudah melalui proses yg hebat utk menjadi orang nomer 1,atau mungkin seandainya berbohong, itu semua untuk kebaikan barangkali, gimanaaa
Kemudian, Iwan Fals mencuit lagi dengan menautkan cuitan Muhammad Said Didu@saididu: ini maksudnya gimana ya...
@iwanfals: Ada lo bohong utk “kebaikan”, suatu ketika si papah baru pulang dari selingkuh, ditanya sama si mamah, pah capek ya, darimana emangnya? Masak dijawab, iya mah capek nih, papah baru pulang dari selingkuh, wah bisa hancur tu rumah (umpama)
@iwanfals:Ya udah tak permisi dulu, ntar nyambung lagi bo’ongnya ya...
BACA: Gaya Ma'ruf Amin Lawan Sandi di Debat Cawapres 17 Maret
Seperti diberitakan sebelumnya, cendekiawan/peneliti Dr.Muhammad Said Didu mencatat ada 10 kebohongan yang disampaikan Jokowi dalam debat capres 2019 putaran II.
Sekretaris Kementerian BUMN periode 2005-2010 dan Staf Khusus Menteri ESDM 2014-2016 ini memerinci ke-10 kebohongan tersebut, yaitu:
1. Tahun 2018 total impor jagung 180.000 ton, padahal data impor jagung tahun 2018 sebesar 737.228 ton.
2. Produksi sawit 46 juta ton. Faktanya produksi sawit tahun 2018 sebesar 34,5 juta ton
3. Total produksi beras tahun 2018 sebesar 33 juta ton dan total konsumsi 29 juta ton. Konsumsi beras nasional 2018 sebesar 33 juta ton dan data produksi plus impor sebesar 46,5 juta Ton.
4. Jokowi menyatakan telah membangun lebih dari 191.000 km jalan desa, padahal itu adalah total jalan desa yang dibangun sejak Indonesia merdeka.
5. Jokowi menyatakan bahwa kolam bekas galian tambang sebagian telah dialih-fungsikan di antaranya untuk kolam ikan. Padahal, berbagai literatur menunjukkan bahwa area bekas tambang tidak bisa digunakan untuk apapun, karena terpapar radiasi, itu kolam di daerah tambang yang mana? bisa tunjukkan?
6. Jokowi menyatakan telah membangun infrastruktur internet jaringan 4G 100 persen di Bbarat, 100% di tengah dan 90% di timur. Padahal, data menunjukkan kurang dari 20% kabupaten dan kota bisa mengakses signal 4G.
7. Akses internet sudah sampai ke desa-desa, banyak produk pertanian memiliki market place sehingga mendapat harga yang bagus karena memotong rantai distribusi. Itu dapat informasi darimana dan dari siapa? karena dari keseluruhan market place online produk pertanian kurang dari 1% dan sisanya 99% offline.
8. Jokowi mengklaim bahwa pemerintah memenangkan gugatan Rp18-Rp19 triliun akibat kerusakan lahan, namun Greenpeace meluruskan bahwa tak satupun dari gugatan itu dibayarkan.
9. Jokowi menyatakan bahwa di negara maju butuh 10-20 tahun untuk memindahkan masyarakat dari mobil ke LRT/MRT, bisa disebutkan itu di negara mana? Jika butuh 10-20 tahun dan pembiayaan dengan hutang bagaimana status pembayarannya? kapan BEP?
10. Presiden menyatakan sejak 2015 tidak pernah terjadi kebakaran hutan, padahal data menunjukkan bahwa pada tahun 2016-2018 telah terjadi kebakaran lebih dari 30.000 hektar lahan hutan.