Kabar24.com, JAKARTA — Penyelenggaraan debat kedua yang mempertemukan natara dua calon presiden, Joko Widodo dan Prabowo Subianto pada Minggu (17/2/2019) malam, dinilai berlangsung lebih baik.
Analis politik Exposit Strategic Arif Susanto mengatakan bahwa secara umum debat kedua capres dengan format baru, berlangsung lebih hidup.
Para moderator, katanya tampil lebih luwes dan tenang, tanpa kehilangan ketegasan. “Audiens lebih antusias, meski para pendukung harusnya lebih tertib. Sedangkan kedua kandidat tampil lebih lepas dan lebih argumentatif,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (18/2/2019).
Dengan tema energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup, perbedaan pendekatan kedua pasang calon sesungguhnya lebih lebar ditinjau dari program yang mereka kembangkan berdasarkan visi dan misi. Namun, dalam debat, beberapa kali Prabowo malah menyatakan setuju dan mendukung pandangan-pandangan Jokowi.
Jokowi tampil penuh percaya diri, menguasai materi, dan sempat melakukan serangan terukur kepada Prabowo. Sebaliknya, meski juga percaya diri, Prabowo tidak banyak mengeksplorasi program kerja dan tidak mampu mengefisienkan waktu.
Serangan-serangan Prabowo relatif bisa dimentahkan Jokowi karena keterbatasan data, padahal tidak semua data yang dikemukakan Jokowi itu akurat.
Baca Juga
“Panggung praktis dikuasai Jokowi, yang bukan hanya lebih artikulatif, melainkan pula terkesan meyakinkan dengan data numerik dan catatan kebijakan,” katanya.
Jokowi juga mampu memainkan emosi dengan cara menohok lewat serangan tajam, serta bertahan dan berkelit dari serangan lawan. Sedangkan Prabowo, sebagai penantang, justru kurang mampu mengeksploitasi kelemahan kebijakan petahana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel