Bisnis.com, JAKARTA - Dalam debat calon presiden (capres) 2019 putaran kedua pada Minggu malam (17/02/2019), capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) mengklaim selama 3 tahun pemerintahanhnya, tidak terjadi lagi kebakaran hutan.
Klaim tersebut langsung disanggah oleh lembaga swadaya masyarakat lingkungan berkelas internasional, Greenpeace Indonesia. Melalui akun-nya di Twitter, Greenpeace menyanggah klaim capres incumbent tersebut.
Greenpeace merupakan LSM, organisasi lingkungan global, yang memiliki cabang di lebih dari 40 negara - termasuk di Indonesia - dengan kantor pusat di Amsterdam, Belanda.
Menurut Greenpeace, sejak tragedi kebakaran hutan terbesar pada tahun 2015, kebakaran hutan dan lahan terus terjadi setiap tahun hingga sekarang.
Cuitan Greenpeace itu mengundang reaksi warganet dengan menyampaikan beragam komentarnya terkait dengan klaim Presiden Jokowi. Berikut ini beberapa komentar warganet:
@Ibuhana2: Lah, kami di Kalbar tiap tahun selalu terselimuti kabut asap, anak-anak banyak yang terkena ISPA. Nggak sadar ya pak rakyatmu tersiksa.
@paimtwit2009: Terima kasih greenpeace Indonesia atas informasinya karena selama ini berita kebakaran (baca: pembakaran) hutan tidak diberitakan.
@IrwadiHidayat: Terjadi kebakaran, tetapi nggak sampai ngerusuhi tetangga kayak dulu.
@achmadsidiqasad: Cermati juga gagasan 02. Apakah nantinya membawa dampak yang signifikan bagi perbaikan Lingkungan Hidup.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) melalui akunnya di Twitter, @KementerianLHK, memberikan klarifikasi atas cuitan Greenpeace Indonesia.
"Terminologi tidak ada kebakaran hutan maksudnya tidak terjadi bencana (mengacu pd pengertian
Kebakaran hutan menurut Notohadinegoro, 2006). 2016 menjadi tahun terakhir bencana asap lintas negara," tulis @KementerianLHK.