Kabar24.com, JAKARTA — Sejak Rabu (13/2/2019), Khofifah Indar Parawansa resmi menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur menggantikan Soekarwo.
Duduk sebagai pejabat publik, ternyata bukan cita-citanya sedari kecil. Hal itu ditulisnya dalam akun Instagram resmi miliknya khofifah.ip.
Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama itu bercerita bahwa dirinya memiliki cita-cita di masa kecil sebagai pembaca berita di TVRI.
"Menjadi pejabat publik bukanlah cita-cita saya sedari kecil. Dulu saya begitu terobsesi menjadi pembaca berita dalam program Dunia Dalam Berita di TVRI," tulisnya seperti dikutip Sabtu (16/2/2019).
Khofifah termasuk satu politisi perempuan Indonesia yang dinilai cukup gigih.
Dia pernah menjabat sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan di era Presiden Abdurahman Wahid pada 2001.
Selepas itu, Khofifah dua kali menjajal persaingan memperebutkan kursi Gubernur Jatim pada 2008 dan 2013, meski belum bisa unggul.
Pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo, Khofifah dipercaya menjabat sebagai Menteri Sosial.
Awal Januari 2018, Khofifah mundur dari jabatan mensos dan memilih bersaing memperebutkan kursi Gubernur Jatim berpasangan dengan Emil Dardak.
Khofifah-Emil memenangkan Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018 setelah mengalahkan pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Sukarno.
Kombinasi Khofifah sebagai Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama dengan Emil yang mewakili generasi milenial disebut-sebut sebagai faktor utama kemenangan. Tidak hanya itu, mesin politik dari enam partai politik pengusung turut memperkuat penggalangan suara.