Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Turki Sebut Jasad Khashoggi Dibakar untuk Hilangkan Jejak DNA

Sejumlah hasil penyelidikan memberi indikasi kuat bahwa jasad Khashoggi yang telah dimutilasi kemungkinan dibakar untuk menghilangkan jejak DNA
Jamal Khashoggi/reuters
Jamal Khashoggi/reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Kepolisian Turki meyakini jasad jurnalis Jamal Khashoggi, yang masih simpang siur keberadaannya, telah dibakar untuk menghilangkan jejak DNA.

Jamal Khashoggi, jurnalis dan kolumnis Washington Post berkewarganegaraan Arab Saudi tewas dibunuh pada 2 Oktober di Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki. Otoritas Saudi menyebut sosok yang dikenal kritis terhadap Pangeran Mohammad bin Salman itu tewas di tangan sekelompok orang dalam operasi yang tak dikehendaki.

Asumsi kepolisian Turki bukan tanpa dasar. Sejumlah hasil penyelidikan memberi indikasi kuat bahwa jasad Khashoggi yang telah dimutilasi kemungkinan dibakar.

"Konsulat memiliki dua sumur, tungku gas dan perapian yang dapat mencapai panas lebih dari 1.000 derajat yang mampu menghilangkan segala jejak DNA," kata kepolisian sebagaimana dikutip kantor berita Anadolu, Jumat (15/2/2019).

Setelah membuat sejumlah pernyataan kontradiktif, Riyadh akhirnya mengakui bahwa Khashoggi telah dibunuh. Para pelaku dikabarkan memutuskan untuk membunuhnya karena gagal membujuk pria tersebut kembali ke Arab Saudi.

Otoritas Saudi pun menyanggah tuduhan Turki yang menyebut bahwa kematian Khashoggi telah direncanakan oleh pejabat tinggi. Riyadh mengatakan keluarga kerajaan tak tahu-menahu soal pembunuhan Khashoggi dan mengaku para pelaku telah ditahan untuk diadili.

Jasad Khashoggi yang bisa menjadi kunci misteri kematiannya pun hingga kini tak kunjung ditemukan. Para penyelidik Turki telah melakukan pencarian di konsulat hingga ke kediaman Konsul Jenderal Saudi, namun tetap tak membuahkan hasil.

Skandal pembunuhan Khashoggi mengakibatkan hubungan Turki dan Arab Saudi memburuk. Tetapi Presiden Turki Tayyip Erdogan menyatakan bahwa hubungannya dengan Raja Salmandalam kondisi baik.

Erdogan mengatakan pembunuhan Khashoggi diperintahkan oleh pejabat tinggi pemerintahan Saudi dan telah berulang kali meminta pejabat Saudi untuk mengidentifikasi "kooperator lokal" yang terlibat dalam pembunuhan itu. Pada saat yang sama, Riyadh menyanggah keterlibatan Pangeran Mohammad bin Salman dalam pembunuhan tersebut.

Rekaman dari laporan polisi yang ditayangkan di televisi Turki memperlihatkan seorang pria yang diyakini sebagai peniru Khashoggi berjalan bersama seorang pria yang menurut polisi adalah "kooperator lokal". Identitas pria tersebut tak langsung diketahui.

Anadolu juga melaporkan bahwa polisi Turki juga meyakini Hatice Cengiz, tunangan Khashoggi, mungkin akan menjadi korban kedua dalam pembunuhan itu jika ia ikut masuk ke kantor konsulat bersama Khashoggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik
Sumber : Anadolu
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper