Bisnis.com, JAKARTA — Saling sindir dua Cawapres KH Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno soal wacana Indonesia sebagai pusat ekonomi halal, ditanggapi politisi Partai Golkar Muhammad Zainul Majdi atau akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB).
Mantan gubernur yang terbukti sukses membangun wisata halal di Nusa Tenggara Barat (NTB) ini terang-terangan menyebut cawapres besutannya, KH Ma'ruf Amin, memiliki kapasitas lebih untuk mewujudkan wacana tersebut.
"Beliau itu punya rekam jejak yang sangat kuat di dalam masalah dalam merumuskan regulasi regulasi yang terkait dengan ekonomi Islam. Di perbankan, jaminan produk halal," jelasnya di Posko TKN Jokowi-Ma'ruf, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (7/2/2019).
"Kemudian juga termasuk juga beberapa regulasi yang lain, ada Undang-Undang Haji, wakaf, asuransi syariah, dan banyak sekali yang beliau bagian dari yang merumuskan, bahkan menginisiasi setelah memegang langsung termasuk terkait dengan, misalnya produk-produk halal," tambahnya.
Oleh sebab itu, TGB berharap ekonomi Islam turut dikembangkan sebagai bagian dari ekonomi nasional, apabila Jokowi-Ma'ruf diberikan kesempatan untuk menjalankan pemerintahan lima tahun mendatang.
"Saya berharap, kalau Allah memberikan takdirnya untuk menang, beliau bisa mengeksekusi banyak gagasan-gagasan yang sekarang sebagian sudah terbukti," ungkapnya.
Sebelumnya, cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno dalam acara Inisiatif Indonesia Menang Pusat Ekonomi Halal Dunia, Jumat (1/2/2019), menjanjikan target Indonesia berada di peringkat 5 besar negara ekonomi halal dalam lima tahun dan menjadi pusat ekonomi halal dunia dalam 10 tahun mendatang.
Seperti diketahui, menurut data State of the Global Islamic Economy Report2018/19, Indonesia berhasil naik ke peringkat 10 besar indeks Global Islamic Economy Indicator (GIEI) dengan skor 45, sama dengan Brunei. Sebelumnya, Indonesia menduduki peringkat 11 dengan skor 42.
Skor GIEI tertinggi saat ini berturut-turut ditempati Malaysia (127), Uni Emirat Arab (89), Bahrain (65), Arab Saudi (54), Oman (51), Jordan (49), Qatar (49), Pakistan (49), dan Kuwait (46).
Dari 6 aspek indikator GIEI yang dinilai, yaitu Makanan Halal, Keuangan Syariah, Pariwisata Halal, Mode Busana Halal, Media dan Hiburan Halal, serta Obat-obatan dan Kosmetik Halal, Indonesia belum bisa menduduki peringkat pertama dari salah satunya.
Sayangnya dari 6 aspek tersebut, Indonesia hanya berhasil mendapatkan peringkat terbaik di urutan ke-2 dalam aspek Mode Busana Halal, peringkat ke-4 aspek Pariwisata Halal, dan peringkat ke-10 aspek Keuangan Syariah.
Cawapres Saling Sindir Ekonomi Halal, Ini Kata Zainul Majdi
Mantan gubernur yang terbukti sukses membangun wisata halal di Nusa Tenggara Barat (NTB) ini terang-terangan menyebut cawapres besutannya, KH Ma'ruf Amin, memiliki kapasitas lebih untuk mewujudkan wacana tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
21 menit yang lalu
Cara Menggunakan Sirekap Versi Terbaru di Pilkada Serentak 2024
24 menit yang lalu
Ahmad Sahroni Sambangi Kejagung, Cek Alat Pengadaan Barang Intelijen
27 menit yang lalu