Bisnis.com JAKARTA - Wakil Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf Amin, Irfan Wahid membantah tuduhan Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga, Andre Rosiade, bahwa dirinya merupakan dalang Tabloid Indonesia Barokah.
"Demi Allah, saya tegaskan bahwa saya bukan pembuat Tabloid Indonesia Barokah," kata pria yang akrab disapa Ipang Wahid, Minggu (27/1/2019).
Ipang juga mengklarifikasi tuduhan Andre Rosiade yang menemukan jejak digital Ipang Wahid di situs indonesiabarokah.com. Andre melihat website tersebut memiliki konten yang berisi logo serupa Tabloid Indonesia Barokah.
Ipang menjelaskan bahwa dirinya memang pernah mengirimkan video ke website Indonesiabarokah.com. Menurut dia, ada tiga video yang ia kirim ke sana. Yaitu ‘Islam itu Indah’, ‘Deddy Mizwar’ dan ‘Parodi Bohemian.
Ipang menyebut video itu dibuat sekitar tiga bulan lalu. Salah satu video yang dikirimkan kepada Tempo berjudul 'Islam itu Indah", berisi pesan untuk umat Islam menjaga persatuan dan perdamaian.
Sepemahaman Ipang, indonesiabarokah.com merupakan sebuah platform terbuka yang kontennya berisi tentang dakwah. Siapapun bisa berkontribusi mengirimkan konten-konten kreatif.
"Enggak ada hubungannya website dengan tabloid. Saya tidak tahu siapa yang membuat tabloid karena semua bebas membuat karya konten kreatif, dengan segala bentuknya," ujar dia.
Pengelola Website
Ipang juga mengaku tidak tahu siapa pengelola website tersebut. Termasuk pengelola akun media sosial Indonesia Barokah, seperti twitter, facebook dan instagram.
Pelaku usaha advertising ini juga mengklarifikasi informasi yang beredar di media sosial bahwa ada 'orangnya' yang bernama Nizar, yang mengelola web indonesiabarokah.com.
Di media sosial, Nizar disebut-sebut mengganti hosting provider Indonesia Barokah dari supercp.com dengan email terdaftar [email protected] menjadi digitalocean.com dengan email [email protected].
Ipang menyebut, Nizar memang salah satu orang yang bekerja di kantornya.
"Jadi dia beli hosting sudah lama. Pada waktu kawan-kawan ada yang mau membuat web, mereka memakai hosting itu, karena dipakai juga untuk kerjaan kantor lain. Jadi tidak spesifik dibeli untuk Indonesia Barokah. Jadi enggak ada urusannya," ujar Ipang.
Ipang sendiri mengaku tidak tahu-menahu saat anak buahnya itu membeli hosting dan membuat web. Nizar bekerja di salah satu digital agency milik Ipang Wahid.
"Kalau saya dihubung-hubungkan karena namanya sama, ya saya juga enggak mau dituduh-tuduh. Makanya saya klarifikasi," ujar dia.
Timses Prabowo-Sandi
Andre Rosiade tetap berkeyakinan bahwa ada indikasi keterlibatan Ipang Wahid dalam kasus Tabloid Indonesia Barokah. Dia menilai, website Indonesia Barokah pasti ada hubungannya dengan indonesiabarokah.com.
Selanjutnya, Andre meminta kepada Dewan Pers dan pihak kepolisian untuk mengusut tuntas berbagai temuan-temuan yang menjadi kecurigaannya itu, termasuk mengusut jejak digital Ipang Wahid.
Tabloid Indonesia Barokah dilaporkan beredar di pesantren dan pengurus masjid di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Di Jawa Barat, tabloid itu ditemukan di 20 kabupaten dan kota. Peredaran surat kabar ini ditangani oleh Bawaslu di provinsi-provinsi tersebut.
Tabloid Indonesia Barokah yang tersebar merupakan edisi pertama dengan tajuk “Reuni 212: Kepentingan Umat atau Kepentingan Politik?”.
Halaman depan surat kabar yang tayang pada Desember 2018 itu menampilkan karikatur orang memakai sorban dan memainkan dua wayang.
Tabloid 16 halaman ini berisi tentang tokoh Islam yang menjadi Pahlawan Nasional di era Presiden Jokowi. Pada halaman liputan khusus ada headline berjudul "Membohongi Publik untuk Kemenangan Politik".
Halaman lain Tabloid Indonesia Barokah mengulas hoax yang mengganggu stabilitas dan keamanan.