Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemberontakan Garda Nasional Venezuela Berhasil Digagalkan

- Sebanyak 27 anggota Garda Nasional Venezuela ditangkap setelah dituding melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan Presiden Nicolas Maduro, menurut Kementerian Pertahanan Venezuela.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro/Antara
Presiden Venezuela Nicolas Maduro/Antara

Bisnis.comm, JAKARTA - Sebanyak 27 anggota Garda Nasional Venezuela ditangkap setelah dituding melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan Presiden Nicolas Maduro, menurut Kementerian Pertahanan Venezuela.

Berbagai video yang diunggah ke media sosial menampilkan para petugas menyerukan pelengseran Presiden Maduro. Mereka, sebagaimana dipaparkan pihak kementerian, merebut persenjataan dari pos komando Garda Nasional di Ibu Kota Caracas. 

Insiden itu muncul setelah setahun seorang polisi pilot helikopter, Oscar Perez, melemparkan sejumlah granat ke gedung-gedung pemerintah. Perez akhirnya tewas dalam baku tembak dengan aparat keamanan.

Kementerian Pertahanan mengatakan sekelompok kecil anggota Garda Nasional telah mencuri senjata dari pos Garda Nasional dan menyandera empat petugas sebagaimana dikutip BBC.com, Selasa (22/1).

Sebuah video yang dikirim ke akun Twitter kubu oposisi, @soldadoDfranela, menampilkan seorang pria berseragam mengatakan aksinya atas nama rakyat Venezuela serta menyeru rakyat Venezuela turun ke jalan untuk memprotes pemerintah.

Menurut pernyataan Kementerian Pertahanan, mereka menghadapi "perlawanan kuat" dari aparat keamanan yang setia dengan pemerintah di pos komando.

Tidak jelas apakah para anggota Garda Nasional yang membangkang itu ditaklukkan atau mereka menyerahkan diri.

Lebih lanjut, pernyataan Kementerian Pertahanan menyebut senjata-senjata yang dicuri berhasil direbut kembali dan para anggota Garda Nasional itu kini sedang diinterogasi.

Mereka, menurut kementerian, didorong kepentingan gelap ekstrem kanan tanpa menjelaskan secara detil. Sebelumnya, Pemerintah Venezuela beberapa kali menyalahkan pasukan ekstrem kanan setiap terjadi protes di negara tersebut.

Setelah kabar insiden ini menyebar luas, laman-laman kubu oposisi menunjukkan sejumlah warga turun ke jalan untuk memprotes pemerintah.

Para warga mengeluhkan kekurangan pasokan air seraya meneriakkan "kami ingin Nicolas pergi". Aparat berupaya menghalau aksi mereka dengan menembakkan gas air mata. Data PBB memperlihatkan sebanyak tiga juta warga Venezuela telah meninggalkan negara itu selama beberapa tahun terakhir.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper