Bisnis.com, JAKARTA – Kisah pengakuan La Nyalla Mattalitti, mantan anggota Timses Prabowo di Pemilu 2014, kembali diangkat oleh Cawapres nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin.
Pengakuan La Nyalla telah menyebarkan hoaks soal Jokowi di Pemilu 2014 dibeberkan di hadapan ribuan peserta Kopi Darat Sambil Ngaji, di Kompleks GOR Tangerang, Jumat (18/1/2018) malam.
Kiai Ma'ruf mengangkat kisah La Nyalla untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat, khususnya para santri, untuk tak menyebarkan hoaks.
"Orang yang bikin isunya saja datang ke saya. Pak Kiai, saya yang dulu bikin isunya. Pak Kiai, saya kapok, tak mau lagi. Lah yang bikin isunya saja sudah kapok, lah kok yang nerusin tak berhenti-berhenti?" kata Kiai Ma'ruf Amin.
Ada berbagai hoaks yang sengaja disebarkan menyangkut Jokowi. Misalnya, Jokowi dikatakan PKI. Tuduhan itu tak masuk akal. Jokowi lahir pada 1961, sementara kejadian PKI pada 1965. "Masa balita umur 4 tahun sudah masuk PKI?" kata Kiai Ma'ruf.
Jokowi disebut anti-Islam. Padahal, kata Kiai Ma'ruf, cawapresnya saja diambil dari kalangan ulama. Jokowi juga yang menjadikan Hari Santri untuk memperingati kejadian di 70 tahun sebelumnya.
Kiai Ma'ruf melanjutkan sebenarnya dirinya pun kerap menjadi korban hoaks. Pernah beredar foto seakan sakit keras. Ternyata foto yang beredar itu adalah saat dirinya general check up beberapa tahun sebelumnya.
Pernah juga disebarkan hoaks bahwa Kiai Ma'ruf cipika-cipiki (cium pipi kiri cium pipi kanan) dengan perempuan. Dikatakan bahwa ada video adegan beredar.
"Coba mana, saya lihat. Pas saya lihat videonya, ternyata saya cipika cipiki sama istri. Masa sama istri saya tidak boleh? Hoaks lagi, hoaks lagi," kata Kiai Ma'ruf sebagaimana keterangan pers yang diterima Bisnis pada Jumat malam.
Dia pun meminta agar semuanya bekerja keras mendukung pemenangan pasangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin. Khususnya di wilayah Tangerang, tempat acara itu diadakan.
Selama ini, lanjutnya, orang Tangerang belum pernah jadi wakil presiden. Dengan dirinya menjadi cawapres Jokowi, jika menang, akan membuka sejarah baru adanya orang Tangerang jadi pemimpin nasional.
"Kalau saya tak menang, wah, innalillahi wainna ilaihi rojiun. Masa cawapresnya orang Tangerang, kok kalah di Tangerang? Ya harus menang. Karena harus menang, makanya hoaks harus dilawan karena dia menyesatkan. Hoaks itu kebohongan yang harus dilawan," kata Kyai Ma’ruf.