Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minimal 30% Dosen di Indonesia Doktor pada 2025

Rapat panitia kerja Komisi X DPR RI menargetkan jumlah dosen dengan kualifikasi Doktor di Indonesia sedikitnya 30,62% pada 2025.
Ketua Umum Apindo Hariyadi B. Sukamdani menghadiri upacara Wisuda Program Profesi, Spesialis, Magister dan Doktor di Balairung, Universitas Indonesia, Depok, Sabtu (26/8)./JIBI-Nurul Hidayat
Ketua Umum Apindo Hariyadi B. Sukamdani menghadiri upacara Wisuda Program Profesi, Spesialis, Magister dan Doktor di Balairung, Universitas Indonesia, Depok, Sabtu (26/8)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Rapat panitia kerja Komisi X DPR RI menargetkan jumlah dosen dengan kualifikasi doktor di Indonesia sedikitnya 30,62% pada 2025.

Reni Marlinawati, Ketua Panitia Kerja Kelembagaan dan Akreditasi Program Studi Perguruan Tinggi (Panja KAP-PT) Komisi X DPR RI menuturkan pemenuhan jumlah doktor (S3) ini merupakan upaya peningkatan kompetensi siswa didik. Saat ini jumlah dosen di Indonesia yang memiliki nomor induk di Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristek Dikti) mencapai 247.157 dosen. Dari jumlah ini hingga akhir 2018 ditargetkan sudah 20,12% bergelar doktor.

 “Sementara itu jumlah SDM [dosen] yang didorong kompetensinya meningkat sebanyak 2.500 orang [per tahun],” kata Reni, Kamis (17/1/2019).

Dia mengatakan Panja KAP PT Komisi X DPR mendorong pemerintah menyiapkan skema beasiswa untuk mencapai target ini. Pola ini perlu mengingat beasiswa yang dijalankan oleh pemerintah telah terfokus pada Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Selain itu, pihaknya mendorong peningkatan kompetensi program studi yang ada di Indonesia. Hingga akhir 2018, jumlah program studi yang memiliki akreditasi B sebanyak 58,2% di seluruh Indonesia. Jumlah ini diharapkan berubah menjadi 46% di 2019 ini karena peningkatan kompetensi sehingga memiliki akreditasi A. Saat ini terdapat 19.851 program studi di Indonesia.

“Dibutuhkan peta jalan untuk menentukan fokus peningkatan mutu, daya saing, akses, tata kelola dan relevansi agar dapat melakukan percepatan peningkatan kualitas perguruan tinggi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anggara Pernando
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper