Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ivan Gunawan Diperiksa Polisi Terkait Jaringan Kokain Internasional dan Keterlibatan Asistennya

Kasus narkoba membuat desainer dan pembawa acara Ivan Gunawan berurusan dengan polisi. Hal itu terjadi terkait dugaan kepemilikan dan keterlibatan asisten Ivan Gunawan dalam jaringan kokain internasional.
Ivan Gunawan/Instagram
Ivan Gunawan/Instagram

Bisnis.com, JAKARTA - Kasus narkoba membuat desainer dan pembawa acara Ivan Gunawan berurusan dengan polisi. Hal itu terjadi terkait dugaan kepemilikan dan keterlibatan asisten Ivan Gunawan dalam jaringan kokain internasional.

Kamis sekitar pukul 10.00 WIB, Ivan Gunawan menghadiri panggilan pemeriksaan oleh Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat untuk melengkapi pemeriksaan asistennya yang berinisial AJA (36).

Mengenakan kemeja kuning cerah, dengan wajah tampak ceria Ivan menyapa awak media yang mengikuti perkembangan kasus jaringan kokain Belanda.

"Sehaaat," ujar Ivan sembari memasuki ruangan pemeriksaan.

Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Erick Frendiz mengatakan, pihaknya memeriksa Ivan Gunawan guna mendalami keterikatan Ivan dengan asistennya dan hubungan keduanya terkait kepemilikan kokain.

Sebelumnya, Erick menyebut narkoba jenis kokain yang dimiliki asisten figur publik Ivan Gunawan berinisial AJA (36) didapatkan dari jaringan narkoba asal Belanda.

Erick memaparkan, dari berita acara pemeriksaan, tersangka AJA menyatakan bahwa kokainnya didapat dari jaringan internasional Belanda yang dikenalnya saat berada di Eropa akhir tahun lalu.

Saat dilakukan tes urine, tersangka AJA diketahui positif mengonsumsi empat jenis zat narkoba.

"Hasil cek urine, positif kokain, methamphetamine, MDMA dan THC," ujar Erick.

AJA (36) ditangkap karena keterlibatannya atas peredaran gelap narkoba pada Senin di rumah kost Nomor 1A kamar 23, Jalan H Najihun Nomor 1A (Dwijaya) Gandaria Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Tersangka AJA ditangkap bersama barang bukti satu paket serbuk kokain, dua paket serbuk MDMA dan dua pil ekstasi.

"Yang jelas ini merupakan pengembangan jaringan kokain di Indonesia, dan masih kami lakukan pemeriksaan secara intensif," ujar Erick.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper