Kabar24.com, JAKARTA — Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno terus dieksploitasi untuk menggarap luasnya segmen pemilih, berbanding terbalik dengan Cawapres nomor urut 01 Ma’ruf Amin yang terbatas bermanuver pada ceruk sempit pemilih.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengatakan bahwa Sandiaga bisa masuk ke kelompok milenial, berbicara persoalan ekonomi, dan merebut perhatian pemilih perempuan. Sebaliknya, Ma’ruf sulit menjangkau segmen-segmen tersebut mengingat lingkup pergaulannya selama ini dominan pada kalangan ulama.
“Kiai Ma’ruf tak bisa dipaksakan bicara ekonomi dan milenial. Ulama punya segmen sendiri,” katanya usai konferensi pers di Jakarta, Rabu (16/1/2019).
Yunarto menyarankan kepada Koalisi Indonesia Kerja yang mengusung Joko Widodo-Ma’ruf tidak gegabah menggarap calon RI-2. Lagi pula, pasangan tersebut masih diuntungkan dengan elektabilitas yang mencapai 53,2% per awal Januari 2019.
“Kalau dipaksakan mendongkrak elektoral di segmen lebih luas malah berpotensi bumerang. Kiai Ma’ruf cukup garap pasar NU di berbagai daerah dan santri. Minimal perkuat barisan pemilih Islam,” tuturnya.
Kondisi sebaliknya justru dialami oleh kubu pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga. Menurut Yunarto, elektabilitas jagoan Koalisi Indonesia Adil Makmur ini stagnan pada angka 34,1%. Tidak mengherankan bila akhir-akhir ini Sandiaga terlihat lebih gencar berkampanye ketimbang Prabowo.
“Modal Sandi sebagai anak muda, ganteng, punya pengalaman di bidang ekonomi sangat mungkin dieksploitasi,” ujar Yunarto.
Berdasarkan survei Charta Politika dari 22 Desember 2018-2 Januari 2019, popularitas M’ruf dan Sandiaga berturut-turut sebesar 84,4% dan 82,6%. Dengan tingkat pengenalan sebesar itu, sosialisasi dinilai tidak terlalu berhasil mendongkrak elektabilitas.
“Jadi problem mereka bukan lagi penyebaran alat peraga kampanye dan sebagainya, tetapi kesanggupan memimpin,” kata Yunarto.
Temuan Charta Politika didasarkan hasil wawancara kepada 2.000 responden dari seluruh Indonesia yang dipilih secara acak pada 22 Desember 2018-2 Januari 2019. Marjin kesalahan sebesar +/- 2,19% pada tingkat kepercayaan 95%.
Pada survei tersebut, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sudah tembus 53,2%, unggul dengan selisih 19,1% dari pasangan Prabowo-Sandiaga yang meraup 34,1%. Hanya 12,7% masyarakat yang belum menentukan pilihannya atas dua pasangan calon presiden dan wakil presiden.