Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Huawei Didera Cobaan, Sang Pendiri Sebut Trump Presiden Hebat

Pendiri Huawei Technologies Co., Ren Zhengfei, akhirnya memecahkan kebisuannya selama bertahun-tahun ketika kerajaan teknologinya menghadapi krisis terbesar selama tiga dekade keberadaannya.
Pendiri Huawei Technologies Co., Ren Zhengfei/Istimewa
Pendiri Huawei Technologies Co., Ren Zhengfei/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Pendiri Huawei Technologies Co., Ren Zhengfei, akhirnya memecahkan kebisuannya ketika kerajaan teknologinya menghadapi krisis terbesar selama tiga dekade keberadaannya.

Sang maestro telekomunikasi ini menyebut Donald Trump "seorang presiden yang hebat" dan mengatakan akan mengambil pendekatan wait and see atas apakah Presiden ke-45 Amerika Serikat (AS) tersebut akan melakukan intervensi dalam kasus yang membelit anak perempuannya, Meng Wanzhou.

Meng Wanzhou yang juga bertindak sebagai CFO Huawei Technologies ditangkap otoritas Kanada pada awal Desember 2018 dan tengah menghadapi ekstradisi ke AS.

Dituduh membantu melakukan penipuan terhadap sejumlah bank, situasi yang dialami Meng membantu menegaskan kekhawatiran bahwa Huawei telah membantu pemerintah China dalam hal spionase terhadap sejumlah pemerintahan negara.

Oleh beberapa pihak, penangkapan Meng dinilai merupakan risiko besar bagi Huawei mengingat perannya sebagai salah satu eksekutif terpenting perusahaan.

“Saya mencintai negara saya, saya mendukung Partai Komunis. Tapi saya tidak akan melakukan apa pun untuk merugikan dunia,” ujar pria berusia 74 tahun itu dalam briefing singkat, obrolan formal kali ketiga dengan wartawan-wartawan asing.

“Saya tidak melihat hubungan yang erat antara keyakinan politik pribadi saya dan bisnis Huawei,” lanjutnya, seperti dilansir dari Bloomberg.

Ren, yang bergabung dengan partai tersebut setelah meninggalkan Tentara Pembebasan Rakyat, menekankan potensi untuk bekerja sama dengan AS dan pemerintahan Trump.

Dia juga mengecilkan peran Huawei dalam ketegangan saat ini antara pemerintah AS dan China, yang telah mengguncang investor dan perusahaan di seluruh dunia.

“Huawei hanyalah biji dalam konflik perdagangan antara China dan AS. Trump adalah presiden yang hebat. Dia berani memotong pajak secara besar-besaran, yang akan menguntungkan bisnis. Tapi Anda harus memperlakukan perusahaan dan negara dengan baik sehingga mereka mau berinvestasi di AS dan karenanya pemerintah akan dapat memungut pajak yang cukup,” tambah Ren.

Kemunculan Ren, yang terakhir berbicara dengan media asing pada tahun 2015, menggarisbawahi dalamnya serangan terhadap Huawei, simbol terbesar kekuatan teknologi China.

Pemerintah AS diketahui telah berupaya meyakinkan sekutu-sekutunya untuk memasukkan Huawei dalam daftar hitam dan tidak menggunakan peralatan-peralatan keluaran perusahaan ini.

Serangkaian eksekutif Huawei telah berbicara di depan media dalam beberapa pekan terakhir membantah tuduhan spionase dan menantang para penuduhnya untuk memberikan bukti kecurangan.

Namun, penangkapan seorang eksekutif penjualannya di Polandia pekan lalu karena dituduh melakukan tindak spionase mungkin telah membantu mendorong sang CEO dan membuka sosoknya yang tertutup untuk secara pribadi menyusun tanggapan global oleh Huawei.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper