Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga survei LeSuRe merisil hasil real count terkait dengan Pemilihan Presiden tahun 2019.
Dalam hasil real count yang menggunakan big data pengguna media sosial Youtube, Facebook, Instagram dan Twitter selama periode 27 November hingga 30 Desember 2018, tingkat keterpilihan pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subiantoi-Sandiaga Salahuddin Uno hanya terpaut sekitar 3%.
Direktur Utama LeSure, Muhammad Mufti Mubarok mengatakan real count ini sangat jauh berbeda dengan hasil survei yang dilakukan oleh lembaga-lembaga survei selama ini, dimana menggunakan sampel yang kurang memadai.
Real count LeSuRe mengambil sampel sebanyak 130 juta dari populasi yang memiliki hak pilih, dari total populasi sebanyak 265,4 juta penduduk. Jumlah 130 juta pemilih itu terdiri dari pengguna Youtube 43%, pengguna Facebook 41%, pengguna Instagram 38%, pengguna Twitter 27%.
"Karena ini adalah real count, tidak ada margin of error-nya. Siapa pemenang Pilpres 2019, sangat ditentukan oleh penguasaan pasangan calon terhadap milineal yang merupakan pemilih terbanyak. Memenangkan suara milenial berarti memenangkan Pilpres," katanya kepada Bisnis, Kamis (10/01/2019).
Mufti menjelaskan real count yang dilakukan pihaknya mendapati kenyataan elektabilitas incumbent Jokowi sudah stagnan, sementara penantangnya, Prabowo Subianto terus bergerak naik.
Tren kenaikan elektabilitas Prabowo, tidak terlepas dari kontribusi elektabilitas Sandi yang juga terus bergerak naik. Terutama dengan masifnya pergerakan Sandi menemui sejumlah kelompok masyarakat terutama kalangan milenial dan emak-emak.
"Sebaliknya Ma'ruf Amin tidak memiliki magnet dahsyat yang bisa mendongkrak elektabilitas Jokowi. Suara kalangan warga NU juga ternyata tidak sepenuhnya memihak kepada Jokowi-Ma'ruf Amin. Banyak kiai kultural yang tidak sejalan dengan pilihan politik kiai struktural [PB NU dan PKB], merapat ke kubu Prabowo-Sandi'.
Berdasarkan temuan dari real count tersebut, Mufti menduga kuat elektabilitas Prabowo-Sandi berpotensi besar melampaui elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin hingga hari pemilihan pada 17 April 2019.