Bisnis.com, Jakarta - Tim Kampanye Nasional atau tim sukses (timses) Jokowi- Maaruf Amin mengharapkan proses berpolitik dengan melakukan upaya delegitimasi penyelenggara pemilu dihentikan.
Hasto Kristiyanto, Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi- Maaruf Amin, menyatakan terdapat tindakan-tindakan dari sekelompok orang yang berniat mengacaukan jalannya pemilu 17 April mendatang.
"Pemilu 17 April, belum-belum sudah muncul upaya delegetimasi penyelenggara pemilu," kata Hasto di DPP PDI Perjuangan di Jakarta, Senin, (7/1/2019).
Menurut Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu, upaya deligitimasi terhadap Komisi Penyelenggara Pemilu ini merupakan bentuk ketidaksiapan pihak tertentu dalam menghadapi pemilu terutama pilpres. "Ini seperti siap-siap mau kalah."
Hasto menyatakan tindakan deligitimasi ini sudah terlihat terjadi di masyarakat. Ia mengaku sudah mendapat laporan dari pengurus anak ranting PDIP yang tersebar di berbagai laporan. Para pengurus ranting menyatakan pihak-pihak tertentu sengaja membangun opini mengenai ketidaksiapan KPU dalam penyelenggaraan pemilu.
"Anak ranting PDIP yang berbicara, mereka bisa melihat upaya deletigimasi penyelenggara pemilu, mana yang mengganggu kondusitlfitas penyelenggara pemilu," lanjut Hasto.
Beberapa isu terkait independensi KPU dipersoalkan dengan riuh di media sosial. Isu itu meliputi sudah tercoblosnya surat suara hingga tujuh kontainer, aturan debat oleh capres dan cawapres dengan kisi-kisi hingga status pribadi para pegawai KPU di media sosial.