Bisnis.com, JAKARTA - Sedikitnya 46 orang tewas dalam bentrokan antarsuku di wilayah tengah Burkina Faso Pekan ini, kata Pemerintah, Jumat (4/1).
Menjelang senja pada 31 Desember, sekelompok pria bersenjata berkendaraan motor menyerbu ke Desa Yirgou, yang berpenduduk sebagian besar dari suku minoritas Mossi, dan menewaskan tujuh orang, ungkap Pemerintah.
Hari berikutnya, para warga Yirgou menewaskan 39 orang di permukiman-permukiman warga penggembala Fulani di kawasan itu sebagai aksi balas dendam.
Pemerintah pada awal pekan ini mengatakan kepada Reuters bahwa hanya 13 orang yang meninggal.
Ke utara Burkina Faso, Mali, bentrokan antarsuku dipicu keberadaan milisi-milisi, yang dituduh masyarakat Fuliani sebagai para pegaris keras yang sedang bersembunyi.
Burkina Faso, dalam beberapa bulan belakangan, menghadapi lonjakan serangan kalangan garis keras, yang ingin meningkatkan pengaruh mereka di kawasan Sahel.
Pada 31 Desember, Pemerintah Burkina Faso menyatakan status darurat militer atas sejumlah provinsi di utara yang berbatasan dengan Mali. Namun, status tersebut tidak dikenakan atas wilayah sekitar Yirgou.