Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta Alumni Program 5.000 Doktor Kementerian Agama untuk menjaga jaringan dengan perguruan tinggi tempat mereka belajar.
Para alumni program 5.000 doktor Kemenag itu juga diminta terus menjalin komunikasi dengan mahasiwa dari berbagai negara yang belajar di perguruan tinggi tersebut.
“Ini modal utama, mohon ini dirawat betul, dari sini kita melakukan pengembangan diri,” kata Lukman seperti dikutip dari laman kemenag.go.id, Jumat (28/12/2018).
Lukman juga meminta semua kajian studi yang diambil para alumni program 5.000 Doktor sesuai dengan kompetensinya dan dipublikasikan dengan melihat perpsektif Indonesia. Menurut Lukman Indonesia merupakan labolatorium yang besar dan luar biasa.
“Negara ini adalah laboratorium sosial yang sangat kaya, maka bicaralah pada dunia sesuai bidang studinya, sesuai dengan perspektif Indonesia, sehingga kita memperkaya khazanah keilmuan dan Indonesia. Sehingga keberadaan kita tidak terpisahkan dengan komunitas dunia sesuai bidangnya,” kata Menag.
Lukman juga mendorong agar para alumni mampu membantu untuk membangun perguruan tingginya masing-masing.
“Bangun perguruan tinggi tersebut, lakukan kaderisasi bagi para adik-adiknya untuk memanfaatkaan program ini. Ini bentuk tanggung jawab saudara setelah bisa menggunakan fasilitas program ini,” kata Lukman.
Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin menyampaikan, sejak diluncurkan program 5,000 Doktor oleh Presiden Joko Widodo pada Desember 2014, terdapat 2.932 mahasiwa yang belajar di universitas terkemuka dalam negeri dan 405 orang belajar di sejumlah universitas terkemuka luar negeri.
“Para alumni program ini selanjutnya diharapkan dapat melakukan transformasi fundamental di Perguruan Tinggi Keagamaan kita, membawa tradisi dan nilai keilmuan yang di bawa dari perguruan tinggi terkemuka dunia, dan kemudian menjadi nilai perguruan tinggi kita,” ujar Kamaruddin.