Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemendikbud: KBBI Huruf Braille Tunjukkan Pemerintah Peduli Tunanetra

Pemerintah menunjukkan keberpihakannya kepada penyandang tunanetra di Indonesia untuk dapat dengan mudah mengakses penggunaan bahasa Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menunjukkan keberpihakannya kepada penyandang tunanetra di Indonesia untuk dapat dengan mudah mengakses penggunaan bahasa Indonesia.

Hal ini diwujudkan dengan diserahkannya master Kamus Besar Bahasa Indonesia dengan huruf Braille dari Pusat Pengembangan dan Pelindungan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PPKLK) Kemendikbud juga Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas, Kemensos, di kantor Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Rawamangun, Jakarta, Rabu (26/12/2018).

Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud, Gufran Ali Ibrahim mengungkapkan bahwa kamus berhuruf Braille ini ditujukan bagi penyandang tunanetra.

"KBBI dalam huruf Braille untuk pemenuhan hak warga negara penyandang disabilitas untuk penggunaan informasi mengenai bahasa Indonesia," ujarnya.

Gufran melanjutkan serah terima tersebut bertujuan agar kamus tersebut dapat segera disosialisasikan kepada penyandang disabilitas guna mempercepat penyampaian kepada yang membutuhkan.

Pencetakan KBBI Braille merupakan hasil kerja sama antara Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan Balai Penerbitan Braille Indonesia (BPBI) “Abiyoso”, Kementerian Sosial.

Penyusunan KBBI Braille diperuntukkan bagi penyandang disabilitas netra. KBBI Braille disusun demi mewujudkan keadilan dan kemerataan informasi untuk semua kalangan masyarakat. Hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

KBBI berhuruf Braille ini telah diluncurkan bertepatan dengan Kongres Bahasa Indonesia, pada 28 Oktober 2018, di Jakarta.

Alih huruf menjadi KBBI Braille dilakukan dengan melibatkan penyandang disabilitas netra langsung sebagai pengguna kamus.

Setelah pengalihan ke huruf Braille selesai dan dicetak, dilaksanakan penyuntingan langsung oleh penyandang disabilitas netra untuk menghindari kesalahan penulisan, keterbacaan, dan sebagainya. Setelah itu, KBBI Braille dicetak dan dijilid secara khusus. Dalam setiap jilidnya berisi 50 lembar kertas khusus cetakan Braille.

Secara keseluruhan, KBBI Braille terbagi dalam 139 jilid, setiap jilidnya terdiri atas bagian depan kamus yang berisi petunjuk pemakaian, lalu bagian batang tubuh berupa entri kamus dari A—Z, dan bagian belakang yang berisi lampiran.

KBBI Braille mengikuti tampilan KBBI V yang mencakup jenis, ukuran, tulisan, dan penggunaan logo Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selaku institusi pengalih huruf.

Adapun, perbedaan kamus terdapat pada tambahan nama instansi pengalih huruf berikut pencetaknya serta logo Braille.

Keberadaan KBBI Braille diharapkan dapat menjadi sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa terutama para penyandang disabilitas netra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper