Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendagri AS Mengundurkan Diri, Diduga Didesak Gedung Putih

Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali kehilangan pejabat senior dalam kabinetnya. Kali ini, giliran Menteri Dalam Negeri Ryan Zinke yang menyatakan pengunduran diri.
Ryan Zinke/Pool via Reuters
Ryan Zinke/Pool via Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali kehilangan pejabat senior dalam kabinetnya. Kali ini, giliran Menteri Dalam Negeri Ryan Zinke yang menyatakan pengunduran diri.

"Menteri Dalam Negeri @RyanZinke akan mengundurkan diri dari jabatannya pada akhir tahun setelah menjabat selama hampir dua tahun," tulis Trump melalui akun Twitter-nya, Sabtu (15/12/2018).

Trump tidak memberi perincian alasan pengunduran diri Zinke. Namun sebagaimana dilansir Reuters, mantan anggota Angkatan Laut AS dan eks-anggota kongres dari Montana itu belakangan berada di pengawasan dan penyelidikan terkait kemungkinan penggunaan otoritasnya sebagai pejabat untuk kepentingan pribadi.

Melalui rangkaian cuitan yang sama, Trump mengungkapkan bahwa Zinke telah meraih banyak pencapaian selama pengabdiannya.

"Saya berterima kasih untuk pengabdiannya terhadap negara ini," lanjut Trump.

Adapun untuk pengganti Zinke, Trump mengatakan pengumuman akan dilaksanakan minggu depan.

Zinke telah memimpin Kementerian Dalam Negeri, yang bertugas mengawasi penggunaan lahan publik AS, sejak awal 2017. Dia dikenal sebagai sosok yang secara agresif mendukung agenda kepresidenan Trump.

Zinke diantaranya mendukung perluasan pengeboran minyak dan penambangan batu bara dengan memperluas penyewaan lahan federal, memotong tingat royalti, dan mengurangi perlindungan lahan meski protes dari kelompok environmentalis berdatangan.

Kepergian Zinke datang bersamaan dengan serangkaian investigasi etika yang diarahkan kepadanya. The Washington Post memberitakan bahwa sebenarnya Gedung Putih telah mendesak Zinke untuk mengundurkan diri selama berminggu-minggu.

Mengutip dua sumber Gedung Putih yang enggan disebut namanya, The New York Times juga melaporkan bahwa apabila Zinke tidak mengundurkan diri hingga akhir tahun, ia kemungkinan akan dipecat secara tidak terhormat.

Juli lalu, Inspektur Jenderal Departemen Dalam Negeri mulai melakukan investigasi soal kesepakatan lahan di Montana antara sebuah yayasan yag diatur Zinke dengan grup pengembang yang didukung oleh pemimpin perusahaan minyak, Halliburton Co. Di saat yang sama, perusahaan tersebut tengah menjalin kegiatan bisnis dengan Departemen Dalam Negeri.

Lalu pada bulan Oktober, investigasi tersebut dirujuk ke Departemen Kehakiman AS untuk kemungkinan investigasi kriminal. Sejauh ini, kedua departemen tidak menolak memberi komentar.

Terdapat dua investigasi lain yang melibatkan Zinke. Pengawas Departemen Dalam Negeri tengah memeriksa apakah departemen tersebut secara sengaja mengatur ulang batas Monumen Nasional Grand Staircase-Escalante Utah supaya menguntungkan anggota parlemen negara bagian yang memiliki properti di sekitar kawasan tersebut.

Penyelidikan lain juga menelusuri keputusan Zinke yang membatalkan proposal pembangunan kasino oleh dua penduduk asli asal Connecticut. Kritikus menuduh Zinke melakukan langkah itu tak lama setelah bertemu dengan pelobi dari MGM Resorts International, yang memiliki kasino baru di wilayah yang sama.

Menanggapi tuduhan bertubi-tubi tersebut, Zinke menyangkal telah melakukannya. Sementara itu, Trump pada 5 November lalu mengatakan ia akan memperhatikan tuduhan yang mengarah pada Zinke.

Zinke menjadi anggota ke-9 yang meninggalkan kabinet Trump sejak ia mulai menjabat sebagai Presiden pada Januari 2017. Nama lain yang hengkang anatara lain Jaksa Agung Jeff Session, Kepala Agen Perlindungan Lingkungan Scott Pruitt, dan yang terbaru Kepala Staf Gedung Putih John Kelly.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper