Bisnis.com, JAKARTA - Kemampuan berbahasa Inggris masyarakat Indonesia dinilai masih rendah, karena kalah dari Vietnam yang masuk kelompok negara menengah dalam kemampuan berhasa Inggris.
Bagi perusahaan-perusahaan, bahasa Ingggris boleh menjadi salah satu komponen penting untuk tetap bersaing dan mendorong inovasi di pasar internasional. Tak mengherankan apabila bahasa Inggris menjadi semakin penting dalam interaksi global yang lebih luas, ketidakmampuan berbahasa Inggris menimbulkan kerugian yang semakin besar.
Kendati begitu, kecakapan berbasa Inggris di Indonesia dinilai masih rendah di bandingkan dengan negara Asean lainnya. Beradasarkan hasil survei EF (English First) bertajuk English Proficiency Index (EPI), tahun ini Indonesia menduduki peringkat 51 dari 88 negara di dunia. EF telah mensurvei lebih dari 1,3 juta responden yang dilakukan melalui tes online gratis.
Minh Tran, Executive Director of Academic Affairs EF Education First mengatakan Indonesia berada pada posisi 13 dari 21 negara di Asia. Dia mengatakan peringkat Indonesia bertahan di tingkat kecakapan rendah sejak 2017 dan masih berada di bawah Asean lain seperti Singapura, Filipina, Malaysia yang memiliki kecakapan tinggi.
"Bahkan Indonesia di bawah Vietnam yang memiliki kecapakan menengah," kata Minh Tran dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (13/12/2018).
Dia mengatakan tingkat kemahiran berbahasa Inggris di Indonesia stagnan di posisi rendah karena kurang ada aksi atau inovasi atau hanya jalan di tempat. Sedangkan di negara lainnya lebih gencar dan lebih berinovasi.
Padahal, berdasarkan darta EF EPI tersebut, kemahiran berbahasa Inggris memiliki keterkaitan degan daya saing ekonomi, perkembanga sosial dan inovasi. Kemahiran berbahasa Inggris juga menunjukan keterkaitan dengan penghasilan individu, yang diukur berdasarkan pendapatan perkapita negara-negara yang berpartisipasi pada EF EPI.
" Negara-negara dengan tingkat kemahiran Bahasa Inggris tinggi, cenderung memiliki pendapatan rata-rata lebih tinggi, kualitas hidup lebih baik, serta investasi lebih besar dalam penelitian dan pengembangan," jelasnya.