Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perundingan Perbatasan Indonesia-Filipina Masih Panjang

Kedua negara telah menyepakati garis teknis dan memasuki pembahasan politis.
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kedua kiri) berpose bersama Presiden Filipina Rodrigo Duterte (kanan) di sela-sela menghadiri Special Gala Celebration of the 50th Anniversary of ASEAN, di Manila, Filipina, Minggu malam (12/11)./REUTERS-Aaron Favila
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kedua kiri) berpose bersama Presiden Filipina Rodrigo Duterte (kanan) di sela-sela menghadiri Special Gala Celebration of the 50th Anniversary of ASEAN, di Manila, Filipina, Minggu malam (12/11)./REUTERS-Aaron Favila

Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional Kementerian Luar Negeri, Damos Dumoli Agusman mengungkapkan perundingan perbatasan antara Indonesia dan Filipina di Laut Sulawesi masih harus melalui proses yang panjang.

Kendati demikian, sejauh ini kedua negara telah menyepakati prinsip bersama (agreed principle) soal garis batas secara teknis.

"Di Laut Sulawesi sudah ada pendekatan, sudah ada agreed principle, artinya pada level teknis sudah ditemukan garisnya," kata Damos di Jakarta, Kamis (13/12/2018).

Garis yang telah disepakati secara teknis tersebut, lanjut Damos, akan dibawa masing-masing negara ke level pemerintah untuk selanjutnya dibahas secara politis.

"Kita nanti akan bawa garis ini ke rapat koordinasi polhukam [politik, hukum, dan keamanan]. Tinggal bagaimana kedua negara merespon garis tersebut," jelas Damos.

Indonesia dan Filipina masih memiliki sejumlah perundingan yang belum usai, di antaranya adalah perundingan batas landas kontinen serta perundingan titik pertemuan tiga garis batas zona ekonomi eksklusif (ZEE) antara Indonesia-Filipina-Malaysia di sisi barat dan antara Indonesia-Filipina-Palau di sisi timur.

Tahun lalu Indonesia meratifikasi RUU Penetapan Batas ZEE antara Indonesia dan Filipina yang ditandatangani pada 2014 di Manila setelah melalui perundingan selama 20 tahun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper