Bisnis.com, JAKARTA - Pemprov Jawa Barat (Jabar) sebagai pemegang saham mayoritas BUMD PT Jasa Sarana meminta korporasi mempertajam rencana bisnis dan penguatan manajemen agar kinerja ke depan makin optimal.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jabar Eddy M Nasution yang mewakili Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum menekankan hal tersebut usai memimpin rapat dengan jajaran lengkap direksi PT Jasa Sarana di Gedung Sate, Bandung, Senin (10/12/2018) malam.
"Ini bagian dari undangan Pak Wagub untuk mengetahui detail satu persatu anak perusahaan Jasa Sarana," katanya.
Dari hasil pemaparan, Eddy menilai Jasa Sarana perlu terus meningkatkan upaya dan kualitas dalam menghadapi tantangan bisnisnya, menyangkut banyak bidang usaha yang ditekuni, mulai dari tol hingga pengembangan kawasan.
Sebagai BUMD Infrastruktur, Eddy juga meminta Jasa Sarana bisa menjadi contoh bagi BUMD lain terutama dalam upaya memberikan dividen yang ujungnya menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) Jabar.
"Diharapkan terus berkembang core bisnis maupun anak perusahannya," katanya.
Eddy juga mengingatkan agar jajaran direksi berhati-hati saat berencana mengembangkan investasi, salah satunya saat menetapkan investasi yang dipilih. Kesalahan menaksir angka investasi menurutnya bisa berakibat miss manajemen. "Ini akan berdampak pada kinerja perusahaan secara keseluruhan," katanya.
Dia memastikan Pemprov Jabar akan membantu penuh Jasa Sarana guna mempercepat pengoperasian incenerator kedua PT Jasa Medivest (Pengelola limbah rumah sakit di Plant Dawuan).
Menurutnya, setelah sanksi pada anak perusahaan tersebut dicabut Kementerian LHK, maka pihaknya akan secepatnya berkoordinasi agar proses perizinan incinerator II Jamed dapat terfasilitasi segera, "Jamed akan kita dorong dalam waktu cepat, termasuk tol NS Link sebagai pengembangan Soroja,” tutupnya.
“Banyak masukan positif Pemprov Jabar untuk kami (Direksi) segera tindaklanjuti dengan aksi korporat, tentunya demi pertumbuhan positif Jasa Sarana kedepan,” ujar Dyah SH Wahjusari, Direktur Utama BUMD PT Jasa Sarana.
Dalam paparannya, Dyah menuturkan beberapa poin penting jadi prioritas Korporasi kini, misalnya terkait izin operasional Incinerator II Plant Dawuan milik salah satu anak perusahaannya, yakni PT Jasa Medivest (Jamed) dan tol NS Link.
Seperti diketahui, Jasa Sarana merupakan BUMD Infrastruktur yang mayoritas sahamnya dimiliki Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dengan empat (4) bidang usaha, yakni Transportasi, Energi, Telematika dan Pengembangan Kawasan.
Bisnis Jasa Sarana terentang mulai dari keikutsertaan pengelolaan tol Soroja, Cisumdawu dan Bogor Outer Ring Road hingga bandar udara Kertajati lewat PT BIJB.