Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Jurnal Terpublikasikan Internasional Tembus 24.800, Tulisan Guru Besar tak Sampai 30 Persen

Per hari ini, jumlah jurnal Indonesia yang terpublikasi internasional ada sebanyak 24.800 jurnal.
Nur Faizah Al Bahriyatul Baqiroh
Nur Faizah Al Bahriyatul Baqiroh - Bisnis.com 05 Desember 2018  |  17:57 WIB
Jurnal Terpublikasikan Internasional Tembus 24.800, Tulisan Guru Besar tak Sampai 30 Persen
Direktur Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemenristekdikti Ocky Karna Radjasa (Tengah) saat mengisi acara 'IEFSO 2019: Menangkap Peluang Ekonomi di Tengah Ketidakpastian Global di Jakarta Rabu (5/12/2018). - Bisnis/Nur Faizah Al Bahriyatul Baqiroh

Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah jurnal Indonesia yang terpublikasi secara internasional ada sebanyak 24.800 jurnal atau Kemenristekdikti atau 177% dari  target yang dicanangkan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) 14.000 jurnal selama 2018.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemenristekdikti, Ocky Karna Radjasa, saat mengisi acara IEFSO 2019: Menangkap Peluang Ekonomi di Tengah Ketidakpastian Global di Jakarta Rabu (5/12/2018).

Namun, dari total 24.800 jurnal terpublikasi internasional, sumbangan tulisan dari para guru besar di Indonesia tidak sampai 30%. "Kalau dari guru besar di Indonesia tidak ada 30%," tuturnya hari ini Rabu (5/12/2018).

Ocky mengatakan jumlah guru besar di Indonesia ada sekitar 5.400 orang. "Sebagian dari mereka pada saat jadi guru besar itu tidak ada kewajiban publikasi internasional pada saat itu," jelasnya.

Namun, dengan adanya peraturan menteri bahwa para guru besar akan dievaluasi, ditemukan fakta bahwa hasil publik riset ataupun jurnal dari para guru besar tersebut masih minim jumlah.

"Oleh karena itu saya kami minta kepada perguruan tinggi [tempat guru besar mengajar] untuk membantu agar [guru besarnya] bisa menghasilkan publikasi internasional agar lolos dari evaluasi guru besar," kata Ocky.

Ocky berharap para guru besar di Indonesia untuk tetap melakukan riset.

"Ya jangan mandul, setelah jadi guru besar tidak riset lagi," pesannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

guru besar Jurnal Ilmiah
Editor : Sutarno

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top