Bisnis.com, JAKARTA - Pada Miggu (25/11/2018) diperingati Hari Guru Nasional.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaa Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa mengikuti revolusi industri 4.0, maka saat ini diperlukan guru yang profesional.
Guru profesional yang dimaksud adalah guru yang mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yang super cepat.
"[Perlu dilakukan] untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar pada setiap satuan pendidikan dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia [SDM] yang unggul dengan kompetensi global," tutur Muhadjir dalam sambutannya pada Hari Guru Nasional, Minggu (25/12/2018) seperti dikutip dari laman resmi Kemendikbud.
Namun, meski teknologi berkembang dengan cepatnya, Muhadjir tetap menilai peran guru dan tenaga kependidikan tidak akan tergantikan.
"Tugas guru sebagai pendidik adalah menanamkan nilai-nilai dasar pengembangan karakter peserta didik dalam kehidupannya termasuk dalam pemanfaatan kemajuan teknologi informasi secara bijak serta sebagai inspirator bagi anak didiknya," lanjutnya.
Baca Juga
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini juga menyampaikan bahwa tidak bijaksana jika para guru mengeluhkan atau menyalahkan dahsyatnya perkembangan teknologi informasi saat ini.
"Kita harus mampu mengarahkannya [perkembangan teknologi] menjadi potensi positif, alih alih terkena dampak negatifnya. Terlebih pada 2019 yang akan datang penetrasi revolusi industri 4.0 tersebut akan masuk semakin dalam ke berbagai sektor termasuk sektor pendidikan," kata Muhadjir.
Oleh karena itu, Muhadjir menekankan peningkatan profesionalisme guru menjadi penting karena hal tersebut merupakan salah satu syarat utama dalam perwujudan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter.
Muhadjir juga menyampaikan ada tiga ciri guru profesional yang harus dimiliki oleh para guru. Pertama guru profesional adalah guru yang telah memenuhi kompetensi dan keahlian inti sebagai pendidik.
"Perubahan zaman mendorong guru agar dapat menghadirkan pembelajaran abad XXI yaitu menyiapkan peserta didik untuk mampu memiliki keterampilan berpikir kritis, kreatif, inovatif, komunikatif, dan mampu berkolaborasi. Hal tersebut tentu tidak akan dapat diwujudkan jika para guru berhenti belajar dan mengembangkan diri," tuturnya.
Kedua, seorang guru yang profesional harusnya mampu membangun kesejahteraan rekan-rekan sejawat guru terus belajar mengembangkan diri dan meningkatkan kecakapan untuk mengikuti laju perubahan zaman.
"Bersama teman sejawatnya guru harus terus merawat muru'ah dan menguatkan posisi profesinya. Jiwa korsa guru harus senantiasa dipupuk agar dapat saling membantu dan mengontrol satu sama lain," lanjutnya.
Ketiga, seorang guru yang profesional hendaknya mampu merawat jiwa sosialnya.
"Para guru Indonesia adalah para pejuang pendidikan yang sesungguhnya yang menjalankan peran tugas dan tanggung jawab mulia sebagai panggilan jiwa. Dengan segala tantangan dan hambatan, para guru Indonesia berada di garda terdepan dalam pencerdasan kehidupan bangsa," katanya.