Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Senat AS Minta Trump Gelar Investigasi Kedua atas Pembunuhan Khashoggi

Komite Urusan Luar Negeri Senat AS meminta Pemerintah AS menggelar investigasi kedua atas kasus pembunuhan Jamal Khashoggi.
Jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi, saat menjadi pembicara dalam sebuah acara yang digelar Middle East Monitor di London, Inggris 29 September 2018./Middle East Monitor via Reuters
Jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi, saat menjadi pembicara dalam sebuah acara yang digelar Middle East Monitor di London, Inggris 29 September 2018./Middle East Monitor via Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Komite Urusan Luar Negeri Senat AS meminta Pemerintah AS menggelar investigasi kedua atas kasus pembunuhan Jamal Khashoggi.

Baik anggota komite dari Partai Republik maupun Partai Demokrat sama-sama mengirimkan surat kepada Presiden AS Donald Trump. Trump sebelumnya ngotot memberikan dukungan kepada Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammad bin Salman (MBS), yang disebut CIA sebagai orang yang bertanggung jawab atas kematian Khashoggi.

BBC melansir Rabu (21/11/2018), Senator dari Partai Republik Bob Corker dan Senator dari Partai Demokrat Bob Menendez meminta Trump untuk menggelar penyelidikan kedua yang difokuskan pada MBS.

“[Untuk] Menentukan apakah seorang warga asing bertanggung jawab atas pembunuhan, penyiksaan, atau pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) lainnya,” demikian isi surat tersebut.

Surat tersebut harus direspons oleh Pemerintah AS dalam waktu 120 hari.

Nama Khashoggi menjadi perhatian dunia karena dia dikenal sebagai pengkritik kebijakan Kerajaan Arab Saudi, terutama MBS. Dia terakhir kali terlihat di publik ketika masuk ke Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki pada Selasa (2/10).

Khashoggi berniat mengurus dokumen pernikahan dengan tunangannya, yang menunggu di luar gedung Konsulat. Tetapi, dia tak kunjung keluar dan belakangan diketahui telah dibunuh.

Adapun Arab Saudi adalah sekutu AS, di mana kedua negara memiliki berbagai kesepakatan termasuk perjanjian perdagangan senjata.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : BBC
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper