Bisnis.com, JAKARTA — Sebuah kota kecil di perbatasan Serbia dan Rumania bernama Kikinda tengah menjadi sorotan di media sosial. Di sana didirikan patung burung hantu sebagai lambang kota, tetapi justru menuai banyak protes.
Ribuan pengamat burung memang berduyun-duyun ke kota Kikinda, Serbia, pada setiap musim dingin untuk melihat salah satu populasi terbesar burung hantu bertelinga panjang di dunia.
Namun, patung tersebut justru menuai protes karena lebih menyerupai alat vital pria daripada burung hantu.
Alhasil, unjuk rasa dilakukan oleh sejumlah warga kota menuntut patung itu diubah atau dipindahkan.
Salah satu pengamat burung, Dragan Simic, justru tidak mempedulikan kontroversial dari dengan patung itu.
"Kikinda sekarang terkenal dengan burung hantu di seluruh Eropa, bahkan di seluruh dunia. Para pengamat burung sangat banyak yang aktif [di sini] dan turis juga selalu setia datang," katanya seperti dikutip dari Reuters.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Editor koran lokal Kikinda, Zeljko Bodrozic. Menurutnya, patung burung hantu itu harus tetap di tempatnya dan kepopulerannya justru akan membuat Kikinda semakin dikenal dunia.
Meski demikian, banyak orang tetap melakukan protes melalui media sosial. Sebagian besar warganet menyayangkan kesalahan bentuk patung yang dibuat oleh seniman lokal Jovan Blat.
"Sekarang semua orang akan mengejek Kikinda," ujar seseorang melalui Facebook.
Kontroversi Patung Burung Hantu di Kikinda, Serbia
Sebuah kota kecil di perbatasan Serbia dan Rumania bernama Kikinda tengah menjadi sorotan di media sosial. Di sana didirikan patung burung hantu sebagai lambang kota tetapi justru menuai protes.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
3 jam yang lalu