Kabar24.com, JAKARTA- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut laporan berbagai media yang meramaikan isu Korea Utara masih mengembangkan 16 situs nuklir dan rudal tersembunyi adalah bohong.
"Kami sepenuhnya tahu tentang situs yang lagi dibahas. Tidak ada (situs) yang baru. Semuanya normal-normal saja," kicau Trump lewat akun twitter @realDonaldTrump, Rabu (14/11). Dia mengatakan kalau ada sesuatu yang menjadi bertambah buruk maka dirinya yang akan menjadi orang pertama yang memberitahukan sebagaimana dikutip CNN.com, Rabu (14/11).
Pernyataan Trump itu merespons laporan dari think tank Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) bahwa ada 16 basis rudak dan bom nuklir tersembunyi yang belum dibahas dalam pembicaraan antara Presiden Korea Utara Kim Jong Un dengan Donald Trump beberapa bulan lalu.
Sebelumnya, Kepala Program Korea Utara CSIS, Victor Cha, mengatakan bahwa Kim Jong-un tampaknya "mengelabui" Presiden Donald Trump dengan menghancurkan salah satu pangkalan rudal, tapi masih ada belasan situs lain yang beroperasi.
"Tampaknya pangkalan-pangkalan ini belum dibekukan. Pekerjaan masih berlangsung," ujar Cha sebelumnya
Berdasarkan laporan CSIS, situs-situs rudal tersebut berlokasi di daerah pinggiran pegunungan di Korut. Menurut CSIS, situs itu dapat digunakan untuk menyimpan rudal berbagai jarak, yang terjauh bisa mencapai wilayah AS.
"Basis rudal yang beroperasi ini bukan fasilitas peluncuran. Rudal bisa diluncurkan dari dalam situs itu dalam keadaan darurat, dengan prosedur operasi tentara Korut memerintahkan semua pelontar rudal disebar ke situs-situs operasi itu," menurut laporan tersebut.
Salah satu situs yang paling dekat dengan perbatasan Korea Selatan, Sakkanmol, dilaporkan "aktif dan dikelola dengan sangat baik."
CSIS menekankan bahwa belasan situs rudal ini disembunyikan oleh Korut. Lembaga think tank itu menyatakan bahwa pemerintah AS seharusnya mengetahui keberadaan semua situs senjata nuklir dan rudal sebelum mencapai kesepakatan.