Bisnis.com, JAKARTA - Satu korban dilaporkan tewas, sementara dua lainnya kritis dalam penyerangan yang terjadi di kota Melbourne, Australia, Jumat (9/11/2018).
Serangan dilakukan oleh seorang pria keturunan Somalia yang membakar sebuah truk bermuatan tabung gas. Pelaku menikam tiga orang. Ia tewas setelah menerima timah panas dari petugas kepolisian setempat.
Sementara itu, pembakaran yang ia lakukan tidak menyebabkan ledakan pada tabung gas. Api berhasil dipadamkan dalam 10 menit.
"Kami masih menyelidiki apakah kendaraan itu dibakar sebelum ia keluar dari mobil atau terbakar dengan sendirinya setelah ia keluar," kata Komisioner Kepolisian Victoria Graham Ashton sebagaimana dilansir Reuters.
ISIS mengaku berada di balik serangan tersebut meski belum ada petunjuk yang mengarah langsung ke mereka.
Sementara itu, video yang beredar menunjukkan pelaku yang menyerang dua petugas keamanan dengan pisau sementara kendaraan di belakangnya terbakar.
Video tersebut juga menggambarkan momen ketika salah satu polisi menembak pria tersebut hingga ia jatuh dengan luka di dada.
Ashton mengonfirmasi pelaku tewas di rumah sakit, termasuk salah satu korban penikaman.
"Berdasar penelusuran kami mengenai pelaku, kami indikasikan kasus ini sebagai aksi terorisme," lanjut Ashton.
Kepolisian Victoria menolak memberi komentar terkait klaim ISIS dalam penyerangan ini. Sebelumnya, kelompok ektremis itu juga mengaku sebagai otak sebuah serangan yang terjadi pada tahun 2017 ketika pria keturunan Somalia menyandera seorang perempuan.
Polisi belum memberi perincian identitas pelaku namun Ashton mengatakan kepolisian dan intelijen mengenal lelaki tersebut berdasar asosiasi pelaku dengan keluarganya.